Page 62 - Level B1_Isi APa yang lebih seru? SIBI.indd
P. 62

Beberapa bulan setelah itu.

                                                                                                                       Cemong  sedang  duduk  di  depan  rumah  saat  seekor


                                                                                                                   kucing  melintas  di  depannya.  Kucing  itu  berhenti  dan

                                                                                                                   menatap dengan pandangan heran.


                                                                                                                       “Telingamu kenapa?” tanyanya.

                                                                                                                       Cemong  tersenyum.  “Telinga  yang  kiri  atau  yang


                                                                                                                   kanan?”

                                                                                                                       “Sakit?”


                                                                                                                       Cemong  berdiri  dan  berputar,  memperlihatkan  tu–

                                                                                                                   buhnya yang gemuk, bersih, serta bulunya yang halus dan


                                                                                                                   lembut. “Menurutmu aku kelihatan kesakitan? Aku justru

                                                                                                                   bahagia telingaku coak seperti ini.”


                                                                                                                       “Benarkah? Apa hubungannya?”

                                                                                                                       “Mungkin  kamu  akan  mengetahuinya  sebentar  lagi.”


                                                                                                                   Cemong mengedipkan matanya.

























      54                                                                                                                                                                                        55
   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67