Page 17 - C:\Users\Acer\Music\MODUL FLIPBOOK DIGITAL\
P. 17
mengubahnya menjadi energi kimia dalam bentuk glukosa. Inilah yang kemudian dimanfaatkan
oleh organisme lain.
Aliran energi dalam ekosistem berjalan melalui tingkatan trofik:
Produsen (tumbuhan) →
Konsumen I (herbivora, misalnya sapi, kelinci) →
Konsumen II (karnivora, misalnya ular, serigala) →
Konsumen puncak (misalnya elang, harimau) →
Pengurai (bakteri dan jamur).
Namun, energi yang berpindah tidak sepenuhnya utuh. Hanya sekitar 10% energi yang bisa
ditransfer ke tingkat trofik berikutnya. Jadi, jika rumput menghasilkan 1000 kalori energi, sapi
sebagai konsumen pertama hanya memperoleh 100 kalori, dan manusia yang memakan daging
sapi mungkin hanya mendapatkan 10 kalori.
Mari kita diskusikan: berdasarkan prinsip ini, apakah lebih hemat energi jika manusia langsung
mengonsumsi tumbuhan daripada mengonsumsi daging?
5. Siklus Materi: Tidak Ada yang Benar-Benar Hilang
Berbeda dengan energi yang mengalir satu arah dan akhirnya hilang sebagai panas,
materi dalam ekosistem selalu berputar dalam siklus. Inilah yang membuat kehidupan di bumi
bisa terus berlangsung selama miliaran tahun.
Siklus Air
Air di laut menguap (evaporasi), lalu
membentuk awan (kondensasi), turun sebagai
hujan (presipitasi), meresap ke tanah
(infiltrasi), dan kembali ke laut melalui aliran
sungai. Coba pikirkan: apa yang terjadi jika
salah satu tahapan ini terganggu, misalnya
karena penebangan hutan yang menyebabkan
infiltrasi berkurang? Gambar (e) Siklus air
Siklus Karbon
Tumbuhan menyerap karbon dioksida untuk fotosintesis, hewan dan manusia
melepaskan karbon melalui respirasi, mikroorganisme menghasilkan karbon dari
pembusukan, dan aktivitas manusia (seperti pembakaran bahan bakar fosil) menambah
karbon ke atmosfer. Inilah sebabnya peningkatan CO₂ menjadi penyebab utama
perubahan iklim.
9

