Page 49 - flipbook_Utari A.M 23833013
P. 49

Sikap Kebiasaanku:

                        •   Insya Allah aku selalu sabar dan
                            berdoa.
                        •   Insya Allah aku patuh dan taat kepada
                            Allah Swt.



                       D. Kisah Teladan Nabi Ilyasā’ a.s.

                       Perhatikan dengan cermat dan bacalah
                                                                    Gambar 5.3 Gambar siswa sedang berdoa duduk di atas
                       dengan baik Q.S.  al-An’am/6: 86 berikut ini.  sajadah












                       Artinya: dan Ismail, Ilyasā’, Yunus dan Luth. masing-masing Kami lebihkan  derajatnya di
                       atas umat (di masanya). (Q.S. al-An'am/6: 68)


                                                         Nabi  Ilyasā’ a.s  adalah keponakan Nabi Ilyās  a.s.  Ia
                          Siapakah Ilyasa’ itu?       pernah bersembunyi bersama Nabi Ilyās a.s.    di gunung
                                                      untuk menghindari bala tentara raja Ba’labak. Setelah
                          Ilyasa’ adalah al Asbath    Nabi Ilyās a.s. meninggal dunia, Ilyasā’ menggantikannya
                           bin ‘Iddiy bin Syutlim     dalam mengurusi    kaumnya.   Allah Swt. menjadikannya
                           bin Afraim bin Yusuf       sebagai Nabi setelah Nabi Ilyās  a.s.   Nabi Ilyasā’  a.s.
                          bin Ya’kub bin Ishaq bin    melanjutkan misi pamannya sampai akhirnya kaum Nabi
                             Ibrahim al Khalil
                                                      Ilyasā’ kembali taat kepadanya.
                                                         Selama masa kepemimpinan Nabi Ilyasā’  a.s.     kaum
                       Bani Israil hidup rukun, tenteram, makmur, karena berbakti dan bertakwa kepada Allah
                       Swt. Akan tetapi setelah ia wafat, kaumnya (Bani Israil) kembali durhaka kepada ajaran
                       Allah  Swt. yang dibawa Nabi Ilyasā’ a.s. Hari demi hari mereka semakin kufur kepada Allah
                       Swt. Pada akhirnya Allah Swt. melenyapkan kenikmatan dan kesenangan hidup kaumnya
                       sehingga jadilah mereka dilanda kesengsaraan. Pada saat-saat seperti itu lahirlah Nabi
                       Yūnus a.s.


                       Pelajaran yang perlu dipetik:
                       •   Nabi Ilyasā’ a.s. adalah pelanjut kekuasaan Nabi Ilyās a.s.
                       •   Nabi Ilyasā’ a.s. mampu menciptakan kaumnya hidup rukun, tenteram, dan makmur,
                          karena berbakti dan bertakwa kepada Allah Swt.
                       •   Ketaatan kepada Allah Swt. dan rasul-Nya pasti membawa kebahagiaan hidup di
                          dunia maupun hidup di akhirat kelak.





                                                                    Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti          43
   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54