Page 101 - Bahasa_Indonesia_BS_KLS_X_Rev
P. 101

2.  Saat  menyimak, kalian dapat menggunakan tabel    Adiksimba (apa,
                          di  mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana)     berikut untuk
                          mengidentiikasi  hal-hal penting dalam  cerita.


                           Tabel 3.1 Menyimak Teks “Hikayat Sa-ijaan dan Ikan Todak”
                                            Menggunakan Adiksimba


                        Siapa saja tokohnya?           Judul      Kapan peristiwa-peristiwa
                        Seperti apa karakternya?                  penting dalam cerita
                                                                  terjadi?

                        Apa saja peristiwa penting                Di manakah latar cerita
                        yang terjadi dalam                        ini?
                        cerita? Apa masalah yang
                        dihadapi tokoh?

                        Mengapa tokoh                             Bagaimana tokoh
                        menghadapi masalah                        menghadapi dan
                        dalam cerita?                             menyelesaikan konlik
                                                                  yang dihadapi?


                          Gunakanlah hasil identiikasi kalian pada Tabel 3.1 untuk membuat
                      ringkasan cerita. Ringkasan cerita yang dibuat terdiri minimal 200 kata.

                      .........................................................................................................................................

                      .........................................................................................................................................




                                        Hikayat Sa-ijaan dan Ikan Todak

                      Menurut   sahibul  hikayat, sebermula ada seorang   Datu  yang  sakti
                      mandraguna sedang bertapa di tengah laut. Namanya Datu Mabrur. Ia
                      bertapa di antara Selat Laut dan Selat Makassar.
                          Siang-malam ia bersemadi di batu karang, di antara percikan buih,
                      debur ombak, angin, gelombang, dan badai topan. Ia memohon kepada
                      Sang Pencipta agar diberi sebuah pulau. Pulau itu akan menjadi tempat
                      bermukim bagi anak-cucu dan keturunannya kelak.
                          Hatta, ketika laut  tenang, seekor  ikan besar  tiba-tiba muncul  dari
                      permukaan laut    dan terbang  menyerangnya. Tanpa beringsut dari





                                                      Bab III | Menyusuri Kisah Lintas Zaman  85
   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105   106