Page 111 - Bahasa_Indonesia_BS_KLS_X_Rev
P. 111

minta perlindungan dan minta bicara kapada tuan puteri     itu. Dalam
                      karangan bunga itu dimasukkan juga cincinnya.
                          Di  kapal, setelah  mengajar  tuan puteri  itu  merangkai  bunga lalu
                      Nenek Kebayan memberikan karangan bunga dari        Marakarmah    itu,
                      dan demi dilihat oleh Cahaya Khairani cincin dan dibacanya tulisan itu
                      maka tahulah dia bahwa suaminya masih ada dan dia hendak mengikut
                      Nenek Kebayan pulang, tetapi tidak jadi dia mengikut.

                          Cahaya Khairani  pun membayar    harga bunga itu  dengan sehelai
                      kainnya dan barang-barang    serta makanan pun diberikan bersama.
                      Maharaja Puspa Indera mengharapkan orang-orangnya menjemput
                      isteri nakhoda. Saat Cahaya Khairani bertemu dengan Mayang Mengurai
                      itu maka ia pun menangis lalu mengatakan bahwa rupa puteri itu sama
                      dengan rupa suaminya. Lalu diceritakan dirinya dari mula hingga akhir
                      dan tahulah puteri Mayang Mengurai bahwa abangnya masih hidup.
                          Hal  ini  sampai  kepada Mengindera Sari  lalu  diperintahkan segala
                      rakyat datang ke istana dan meminta puteri Cahaya Khairani mengenal
                      suaminya. Marakarmah tiada pergi ke istana, dia ada di rumah Nenek
                      Kebayan. Nenek Kebayan diperintahkan menjemput          Marakarmah.
                      Dalam   pada itu  Marakarmah   mencita kemala hikmat    dan turunlah
                      kuda sembarani dengan pakaian lengkap serta punggawa, orang muda-
                      muda empat   puluh  orang. Saat Nenek Kebayan sampai    ke  rumahnya
                      dia terperanjat  melihat  Marakarmah  berlengkap  itu  dan mereka pun
                      pergilah berjalan menuju istana.


                      (Sumber: Bunga Rampai Melayu Kuno, 1952, dengan penyesuaian)



                       Setelah  kalian membaca cerita dan mengisi     tabel  di  atas, jawablah
                   pertanyaan berikut ini.

                   1.  Apakah  penggambaran karakter    setiap  tokoh  memiliki  porsi  yang  sama
                       di  dalam  cerita? Jika tidak, tokoh  mana yang  mendapatkan porsi  lebih
                       banyak? Jelaskan alasanmu!
                   2.  Adakah keterkaitan antara karakter tokoh dan cara mereka menyelesaikan
                       masalah? Mengapa?

                   3.  Apa yang  akan terjadi  jika si  Miskin tidak jujur  menyampaikan kepada
                       istrinya bahwa mempelam     yang  didapatnya kali  pertama berasal  dari
                       pasar? Apakah hal tersebut akan sangat memengaruhi cerita?



                                                      Bab III | Menyusuri Kisah Lintas Zaman  95
   106   107   108   109   110   111   112   113   114   115   116