Page 21 - modul kimia_Neat
P. 21
-
+
H (aq) OH
Adanya ion OH -
–
HCO3 (aq) → CO2(aq) + H2O(l) → H2CO3(aq)
akan bereaksi
dengan H2CO3
CO2(g)
Adanya asam akan
bereaksi dengan ion
–
HCO3
Untuk menjaga agar kadar
H2CO3 dalam darah tetap,
maka diubah menjadi gas CO2
dan dibuang oleh paru - paru
–
Perbandingan konsentrasi H2CO3 : HCO3 dalam darah sekitar 20 : 1. Hal ini dapat terjadi
karena adanya kesetimbangan antara gas CO2 yang terlarut dalam darah dengan H2CO3, serta
keseimbangan kelarutan gas CO2 dari paru – paru dengan CO2 yang terlarut. Dengan adanya
larutan penyangga dapat menstabilkan pH dalam darah akibat tingginya kadar H2CO3.
2. Sistem Penyangga Fosfat dalam Cairan Sel
Cairan intra sel merupakan media penting
untuk berlangsungnya reaksi metabolisme tubuh
yang dapat menghasilkan zat – zat yang bersifat
asam atau basa. adanya zat hasil metabolisme yang
berupa asam akan menurunkan pH cairan intra
sel,dan sebaliknya jika dihasilkan zat yang bersifat bas
akan menaikkan pH cairan intar sel. pabila mekanisme
pengaturan pH dalam tubuh gagal, seperti dapat Gambar 5. Hemoglobin yang
terjadi selama sakit, sehingga pH darah turun di terdapat di dalam tubuh
bawah 7,0 atau naik ke atas 7,8, dapat menyebabkan
kerusakan permanen pada organ tubuh atau bahkan kematian.
-
2-
Sistem penyangga fosfat (H2PO4 / HPO4 ) merupakn sistem penyangga yang bekerja
untuk menjaga pH cairan intra sel. Jika dari proses metabolisme dihasilkan banyak zat yang
2-
bersifat asam, maka akan segera bereaksi dengan ion HPO4 . Reaksi yang terjadi sebagai
berikut :
2- + -
HPO4 (aq) + H (aq) ⇌ H2PO4 (aq)
Jika pada proses metabolisme sel menghasilkan senyawa yang bersifat basa, maka ion OH -
-
akan bereaksi dengan ion H2PO4 . Reaksi yang terjadi sebagai berikut :