Page 11 - Modulakidahakhlak
P. 11
(menghayati) atau memikirkan (tafakur/tadabur) sebagaimana tujuan
utama dalam tilawah.
c. Di Tempat yang Suci
Tilawah Al-Qur'an hendaklah di tempat yang suci terutama di masjid
sebagai upaya memakmurkan masjid. Dilarang membaca di WC atau
tempat-tempat yang tidak pantas untuk membaca Al-Qur'an yang suci.
d. Membaca Doa Isti'azah
Ketika hendak membaca Al-Qur'an hendaknya seorang muslim
membaca doa isti'adzah (berlindung kepada Allah Swt. dari godaan
setan). Sebagaimana firman Allah berikut yang artinya: "Apabila kamu
membaca Al-Qur'an hendaklah kamu meminta perlindungan kepada
Allah dari setan yang terkutuk. (Q S. An-Nahl [16] : 98)
e. Membaguskan Suara
Dalam membaca Al-Qur’an seorang muslim hendaknya
membaguskan suara namun tidak ghuluw (melewati batas), riya' (agar
dilihat orang), sum’ah (agar didengar orang) atau ujub (mengagumi diri
sendiri). Hadis nabi sebagai berikut : Artinya: "Perindahlah bacaan Al-
Quran dengan suara kalian. "(HR. Ahmad, Ibnu Majah, Nasa'i, dan
Hakim mensahihkan)
Tetapi dilarang mengeraskan suara bacaan Al-Quran di masjid yang
di dalamnya terdapat kaum muslimin yang sedang melaksanakan shalat,
hal ini dijelaskan Imam Malik dalam kitabnya Al-Muwatha'.
f. Membaca dengan Pelan
Jika khawatir terjadi riya' (agar dilihat orang), sum'ah (agar didengar
orang) atau mengganggu ketenangan dalam masjid, maka seorang
muslim hendaknya membaca Al- Qur'an dengan sirri atau pelan.
g. Membaca dengan Tartil
Jika membaca Al-Quran, hendaknya dibaca dengan tartil.
Sebagaimana firman Allah berikut yang artinya: "Dan bacalah Al Quran
10