Page 243 - BUKU SEJARAH BERITA PROKLAMASI
P. 243
Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
patangpuluh dina (lurah empat puluh hari) sebagai lurah sementara,
106
menunggu penetapan lurah baru pada Januari 1946.
4.19. Potret Kehidupan Sehari-hari
Penyebarluasan berita proklamasi di Jawa Tengah tidak melulu
berkaitan dengan sambutan gegap gempita, semangat perjuangan,
maupun konflik. Penyebarluasan berita proklamasi tidak juga berisi
narasi-narasi tentang ketegangan dan pertempuran. Tulisan di bawah
ini mengulas berbagai sekrup keseharian masa itu.
4.20. Hari Raya
Idul Fitri dalam suasana kemerdekaan pertama Indonesia
dirayakan 22 hari setelah proklamasi atau tanggal 8 September 1945.
Hari-hari menjelang Idul Fitri disibukkan dengan kegiatan membersihkan
lingkungan sekitarnya. Di Wonosobo, misalnya, penduduk
membersihkan masjid dan rumah masing-masing. Tidak hanya itu,
mereka mengapur dinding dan pagar rumahnya serta pagar-pagar
kampung. Terlepas kebiasaan rutin menjelang hari raya, ada
kemungkinan pula bahwa hal itu menjadi bagian kegembiraan
107
proklamasi kermerdekaan .
Sementara itu, berdasarkan rekaman-rekaman film yang
ditelitinya, Bambang Purwanto menjelaskan pula bahwa hari raya itu
penuh dengan keceriaan. Penduduk di perkotaan berbondong-bondong
pergi ke masjid serta menikmati kue dan ketupat. Dalam suasana itu
pula, ada kemungkinan penduduk bersalam-salaman mengucapkan
selamat Idul Fitri sambil memekikkan kata “merdeka”.
Masih terkait dengan perayaan hari Idul Fitri pertama di era
kemerdekaan, sebuah artikel menarik dapat disimak dalam rubrik Taman
Putera Sinar Baru. Di sana, mbak Ijah, sang pengasuh rubrik, mengajak
anak-anak untuk memaknai Idul Fitri pertama mereka.
Didalam merajakan Hari Lebaran Nanti, soesana agak berobah. Kita
akan merajakan Hari Besar itoe boekan didalam soesana perang,
melainkan soesana damai dan tenang. Lagi poela dalam soesana
merdeka. Tetapi djanganlah adik-adik sekalian meminta ini itoe karena
peperangan soedah selesai….Hari Lebaran tahoen ini kita rajakan dalam
108
soesana jg tenang, sambil bersjoekoer kepada jang Maha Esa .
231