Page 15 - Buku Model ADISI
P. 15

BUKU MODEL ADISI         12






                        pertanyaan pada langkah pertama yang hanya memiliki satu solusi atau jawaban

                        yang  sudah  jelas.  Pertanyaan  semacam  ini  cenderung  mengurangi  partisipasi
                        peserta didik dalam berdiskusi, berdialog, dan berdebat.  Selain itu, pelaksanaan

                        double-blind peer review dan proses revisi laporan kelompok juga membutuhkan

                        waktu  yang  cukup  panjang,  sehingga  sering  kali  menyebabkan  guru  kehabisan
                        waktu untuk menyelesaikan seluruh tahapan model secara optimal. Tantangan ini

                        semakin kompleks ketika diterapkan di ruang kelas dengan jumlah peserta didik
                        yang relatif besar, seperti di Thailand, yang rata-rata terdiri atas 36 siswa per kelas.

                        Hal  yang  sama  disampaikan  oleh  Demircioğlu  (2012),  keterbatasan  waktu  dan

                        penggunaan masalah ilmiah pada langkah awal model ADI membuat peserta didik
                        lebih sulit membangun argumen, karena topiknya cenderung rumit dan membuat

                        peserta didik enggan terlibat dalam proses berargumen.
                               Kendala  serupa  juga  disampaikan  dalam  hasil  penelitian  Sengul  (2021),

                        yang menunjukkan bahwa guru menghadapi tantangan signifikan dalam mengatur
                        waktu saat menerapkan model ADI. Guru kesulitan memperkirakan durasi yang

                        dibutuhkan  untuk  menyelesaikan  seluruh  tahapan,  sehingga  memilih  untuk

                        menghilangkan  tahap  revisi  laporan  berdasarkan  umpan  balik.  Guru  juga
                        mengamati bahwa keterbatasan waktu berdampak pada kemampuan siswa dalam

                        membangun pemahaman konten sains dan mengembangkan argumen yang kuat.
                        Selain  itu,  integrasi  teknologi  serta  pemantauan  investigasi  ADI  juga  menjadi

                        kendala  akibat  terbatasnya  waktu  dan  sumber  daya  yang  tersedia.  Begitu  juga
                        penelitian yang dilakukan oleh Utami et al (2022) menunjukkan bahwa salah satu

                        kelemahan  model  ADI  adalah  peserta  didik  sering  mengalami  kesulitan  dalam

                        menyusun argumen pendukung yang kuat serta dalam menyampaikan sanggahan
                        (rebuttal) secara efektif.

                               Selain berbagai kendala yang telah diidentifikasi oleh peneliti sebelumnya

                        dalam  penerapan  model  ADI,  terdapat  pula  permasalahan  mendasar  dalam
                        pembelajaran  kimia  di  Indonesia  yang  semakin  menguatkan  urgensi  untuk

                        memodifikasi  model  tersebut.  Karakter  materi  kimia  yang  abstrak,  ditambah
                        dengan  pendekatan  pembelajaran  yang  menekankan  hafalan  konsep  dan  tidak

                        dikaitkan dengan kehidupan nyata peserta didik, menjadi salah satu kendala utama




                                                                                             LISA UTAMI
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20