Page 31 - New E-Modul Sistem Koloid Maifil Dwi Andrean
P. 31
S I S T E M K O L O I D
4. Koagulasi
Koloid jika dibiarkan dalam waktu tertentu akan terpengaruh oleh gaya gravitasi,
sehingga partikelnya turun perlahan ke dasar bejana. Peristiwa ini dikenal sebagai koagulasi
atau penggumpalan. Selain itu, koagulasi juga dapat disebabkan karena pemanasan,
pendinginan, penambahan elektrolit atau pencampuran koloid lain yang berbeda muatan.
Salah satu penerapan sifat koagulasi yaitu pada pembuatan tahu. Tahu akan terbentuk jika
sari kedelai ditambahkan asam cuka.
Cuka
Sari kedelai
Gambar 7. Proses pembuatan tahu
(Sumber: http://www.cffet.net)
5. Sifat listrik
Apabila partikel koloid telah mengadsorpsi ion, maka partikel koloid tersebut akan
bermuatan sesuai dengan muatan ion yang diserapnya. Contohnya koloid Fe(OH)3 akan
bermuatan positif apabila mengadsorpsi kation. Cara untuk mengetahui muatan koloid yaitu
penggunaan batang elektroda yang dicelupkan pada koloid tersebut. Koloid yang bermuatan
positif akan tertarik ke katoda sedangkan koloid yang bermuatan negatif akan tertarik ke
anoda.
Sumber arus DC Sumber arus Dc
Anoda Katoda Anoda Katoda
(a) (b)
Gambar 8. Elektroforesis (a) Koloid positif, (b) Koloid negatif
(Sumber: Johari: 2010)
22
Chemistry is fun