Page 39 - E-Book Plantae
P. 39

R eproduksi Pteridophyta




                   Tumbuhan  paku  bereproduksi  secara  aseksual  (vegetatif)  dan  secara
             seksual      (generatif).     Reproduksi         secara     aseksual      terjadi     dengan
             pembentukan spora melalui pembelahan sel induk spora yang terdapat di

             dalam  sporangium  (kotak  spora).  Spora  tersebut  akan  tumbuh  menjadi
             protalium.  Selain  melalui  pembentukan  spora,  reproduksi  aseksual  juga

             dilakukan  dengan  rizom.  Rizom  akan  tumbuh  menjalar  dan  membentuk
             tunas-tunas tumbuhan paku yang berkoloni (bergerombol).

                   Sedangkan reproduksi secara seksual terjadi melalui fertilisasi ovum oleh

             spermatozoid berflagel yang menghasilkan zigot. Zigot tersebut kemudian
             akan tumbuh menjadi sporofit. Seperti halnya tumbuhan lumut, tumbuhan
             paku  juga  mengalami  pergiliran  keturunan  (metagenesis)  antara  generasi

             gametofit dan generasi sporofit. Bedanya generasi sporofit pada tumbuhan
             paku  hidup  lebih  dominan  atau  memiliki  masa  hidup  yang  lebih  lama

             dibandingkan  dengan  generasi  gametofit.  Tahap  metagenesis  tumbuhan
             paku adalah sebagai berikut.


             1.  Spora  yang  berkromosom  haploid  (n),  jatuh  pada  habitat  yang  cocok
                 akan  berkecambah,  sel-selnya  membelah  secara  mitosis  dan  tumbuh
                 menjadi protalium (gametofit) yang haploid (n).


             2.  Protalium  membentuk  alat  kelamin  jantan  (anteridium)  yang  akan
                 menghasilkan  spermatozoid  berflagel  (n),  dan  alat  kelamin  betina
                 (arkegonium) yang akan menghasilkan ovum (n).


             3.  Spermatozoid  (n)  berenang  menuju  ke  arkegonium  menggunakan
                 flagela  dan  membuahi  ovum  (n)  dan  menghasilkan  zigot  yang  diploid
                 (2n).

             4.  Zigot  (2n)  membelah  secara  mitosis  dan  tumbuh  menjadi  tumbuhan

                 paku  baru  (sporofit)  yang  diploid  (2n).  Tumbuhan  paku  akan  tumbuh
                 keluar dari arkegonium induknya.


             5.  Sporofit (tumbuhan paku) dewasa menghasilkan sporofil (2n) atau daun
                 penghasil spora.

             6. Sporofil  (2n)  memiliki  sporangium  (2n)  yang  di  dalamnya  terdapat  sel
                 induk spora berkromosom diploid (2n). Sel induk spora akan mengalami

                 pembelahan meiosis dan menghasilkan spora yang haploid (n).


                                                                                                              30
   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44