Page 24 - E-Modul Moderasi Beragama dalam Bingkai Toleransi
P. 24
2. Toleransi antar umat beragama
Dalam QS. Al-Kafirun/109:1-6, Allah Swt berfirman
َۙ
َۙ
ٰ ْ
ٓ
ُ
ُ
َ
َ
ٰ ْ
َمتْنَاَلَو ) ( ٢ ََنوُدُبْعَتَامَُدُبْعَاَلَ ) ( ١ ََنورِفكلاَاهُْيَايَلق
ْ ُ
ْ
ْ
َ
َ
َ
ۚ
۠
ُ
َ
َ
ٰ
َمتْنَاَلَو ) َم ( ٤ ْ ُْ َۙ َ تْدَبعَامَ دباعَاَنَاَلَو ) ( ٣ َُدُبْعَاَآمََنوُدبع
َّ
َ
َ
ْ
ْ
ِ
ِ
َ
َ
َ
ُ َ
ُ
ٰ
( ٦ ) َ نْيِدَيِلوَمكُنْيِدَمكل ) ( ٥ َُدُبْعَاَآمََنوُدبع
ْ
ْ
ْ
ِ
َ
ِ
َ
َ
Artinya: “Katakanlah (Muhammad), Wahai orang-orang
kafir! (1). Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah
(2). Dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah (3).
Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu
sembah (4). Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi
penyembah apa yang aku sembah (5). Untukmu agamamu,
dan untukku agamaku (6).” [QS. Al-Kafirun/109:1-6]
QS. Al-Kafirun/109:1-6 ini
mengajarkan untuk tetap teguh
pada ajaran agama masing-masing
dan tidak mencampuradukkan
perihal aqidah dan ibadah, tidak
diperkenankan pula mengorbankan
pokok ajaran agama Islam untuk Anak Muslim dan Anak Hindu
umat agma lain. Nenunjukkan Persatuan, sumber:
http://www.istockphoto.com
Dengan demikian, dapat dipahami bahwa toleransi antar
umat beragama boleh dilakukan dalam hal kemanusiaan dan
bukan masalah aqidah dan ibadah. Mislanya kita mempunyai
seorang teman beragama Kristen, kita boleh menjenguknya
ketika sakit dan menolong ketika dia mengalami kesulitan.
Atas dasar pertemanan dan toleransi bukan berarti kita
seorang muslim ikut menemaninya beribadah di gereja.
Begitu pula dengannya, atas dasar toleransi dia lantas ikut
berpuasa Ramadhan dan shalat tarawih bersama kita. Hal yang
demikian adalah perkara yang salah dan termasuk perbuatan
syirik.
18