Page 10 - E-LKPD INTERAKTIF 2 KEANEKARAGAMAN HAYATI
P. 10
c) Pencemaran lingkungan
Peningkatan jumlah pemukiman dan industri akan membawa konsekuensi
terciptanya limbah yang akan mencemari lingkungan baik air, tanah atau udara.
Contohnya semakin langkahnya jenis-jenis ikan air tawar yang ada di sungai
Ciliwung akibat pencemaran limbah industri.
d) Budidaya monokultur dan dampak negatif rekayasa genetik
Sistem pertanian monokultur yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas
pangan, berpengaruh negatif terhadap jenis-jenis tumbuhan yang kurang
bersifat unggul karena menjadi kurang dibudidayakan sehingga hilag dari
lingkungan dan akhirnya menjadi punah.
3. Konservasi (Perlindungan) KeanekaragamanHayati
Keanekaragaman hayati merupakan potensi alam yang dapat dikembangkan
untuk proses produksi sehingga berfungsi pula sebagai sumber daya alam hayati
(SDAH). Meskipun demikian, jika pemanfaatan sumber daya alam hayati kurang
bijaksana, makhluk hidup yang daya reproduksinya rendah dapat mengalami
kepunahan. Oleh karena itu, jumlah yang dimanfaatkan tidak boleh melebihi jumlah
individu baru yang dihasilkan.
Konservasi keanekaragaman hayati di Indonesia diatur oleh UU No. 5 tahun
1990 tentang Konservasi Sumber Daya dan UU No. 23 tahun 1997 tentang
Pengelolaan Lingkungan Hidup, dengan tiga azas, yakni tanggung jawab,
berkelanjutan, dan bermanfaat. Upaya mempertahankan konservasi sumber daya alam
hayati (SDAH) salah satunya adalah melakukan pelestarian in situ dan ex situ
(Anshori & Martono, 2009).
E-LKPD INTERAKTIF
KEANEKARAGAMAN 7
HAYATI