Page 50 - E-Modul Pencemaran Lingkungan
P. 50
E-MODUL PENCEMARAN LINGKUNGAN BERBASIS SETS (SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIETY)
Pencemaran tanah akan mengakibatkan kerusakan permukaan tanah bumi secara
langsung atau tidak langsung sebagai akibat dari kegiatan manusia dalam
menyalahgunakan sumber daya lahan. Pencemaran tanah akan terjadi ketika terdapat
limbah yang tidak dibuang dengan benar atau dapat terjadi ketika manusia membuang
bahan kimia secara sembarangan ke tanah dalam bentuk peptisida, insektisida, dan
pupuk dalam kegiatan pertanian. Kegiatan eksploitasi mineral (kegiatan
pertambangan) juga menyebabkan kerusakan tanah.
FAKTA
Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Kamis, 16 Maret 2023 -
22:37 WIB oleh Donatus Nador dengan judul "Bersihkan Zat Kimia Berbahaya dari Tanah
di Kawasan Tambang Rakyat Skala Kecil"
Pemerintah Indonesia dan Korea Selatan menyepakati dilakukannya pembersihan
tanah yang tercemar merkuri di kawasan tambang rakyat skala kecil. Melalui kerja
sama ini, diharapkan kawasan tambang menjadi bebas dari merkuri yang berbahaya
bagi kesehatan masyarakat. Pembukaan fasilitas remediasi tanah yang tercemar
merkuri ini mulai dilakukan pada Rabu (15/3/2023) dan merupakan yang pertama di
Indonesia. Direktur Byucksan Engineering Kim Yohan mengatakan, proyek ini sebagai
pilot project dan menjadi yang pertama di Indonesia. "Soil thermal desorption device
yang mulai beroperasi merupakan dukungan pemulihan tanah yang terkontaminasi
merkuri di kawasan tambang bagi masyarakat Indonesia," ujar Kim, Kamis (16/3/2023).
Pembukaan fasilitas remediasi tanah yang tercemar merkuri ini dihadiri oleh MOTIE,
KIAT, KOMIR, Byucksan Engineering, Kementrian ESDM, Kemenko Marves, Tekmira,
Dinas ESDM Prov Kalimantan Tengah, Dinas Lingkungan Hidup Kotawaringin Timur
dan pejabat daerah terkait. Merkuri merupakan zat kimia berbahaya yang banyak
digunakan oleh tambang emas yang ada di Indonesia. Hal ini sebenarnya sudah
dilarang oleh Perpres No 21 Tahun 2019 tentang Rencana Aksi Nasional Pengurangan
dan Penghapusan Merkuri. Oleh sebab itu, Kim berharap, dengan pembukaan proyek
ini, kawasan tambang menjadi bebas dari merkuri yang berbahaya bagi kesehatan
masyarakat. "Proyek ini merupakan bagian dari ODA (Official Development Assistance)
dari Pemerintah Republik Korea Selatan kepada Pemerintah Republik Indonesia," ujar
Kim. Kim juga menyampaikan bahwa pilot project ini merupakan tindak lanjut
Konvensi Minamata yang menyoroti pembatasan penggunaan merkuri.
Sumber gambar dan informasi: https://daerah.sindonews.com/read/1048845/174/
UNIT III | PENCEMARAN TANAH 49