Page 32 - E MODUL SUHU, KALOR, PEMUAIAN
P. 32

Konveksi

               Konveksi adalah perpindahan kalor dari satu bagian ke bagian yang
               lain  bersama  dengan  gerak  fisik  dari  partikel-parikel  bendanya.
               Konveksi juga dapat terjadi pada aliran udara panas atau asap yang

               dihasilkan oleh nyala api.
               Ingatkah kalian saat membakar kayu ketika api unggun? Asap dari

               hasil pembakaran kayu tersebut membuat suhu udara di atasnya
               menjadi lebih panas.

               Konveksi  dapat  terjadi  pada  zat  cair
               dan gas.

                a) Konveksi pada zat cair
                    Konveksi zat cair dapat dilihat saat
                    memasak air. Pada Gambar 1.16

                    air  akan  memuai  saat  dipanaskan
                    air  yang  berada  di  wadah  bagian

                    bawah  akan  memuai  terlebih
                    dahulu  sehingga  air  tersebut
                    bergerak  ke  atas.  Ketika  air

                    tersebut        bergerak         ke      atas    Gambar 1.16 Konveksi pada zat cair
                                                                     Sumber Buku Kemendikbud
                    tempatnya  segera  digantikan  oleh

                    air yang suhunya lebih rendah.
                b) Konveksi pada gas

                    Konvesi  pada  gas  memiliki  prinsip
                    yang  sama  dengan  konveksi  pada

                    zat cair. Pada Gambar 1.17 ketika
                    lilin  di  dalam  kotak  dinyalakan,
                    udara di sekitar lilin menjadi panas

                    sehingga  bergerak  naik  melalui
                    cerobong yang lebih dekat dengan

                    lilin. Saat udara di sekitar lilin naik,           Gambar 1.17 Konveksi pada gas
                    tempatnya  diganti  oleh  udara                    Sumber Buku Kemendikbud

                    dingin      yang        masuk        melalui
                    cerobong yang satunya.





                                                           32
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37