Page 64 - E MODUL EKOSISTEM & PERMASALAHAN LINGKUNGAN
P. 64

EKOSISTEM & PERMASALAHAN LINGKUNGAN  E-MODUL

                          e)   Polusi Metana Karena Peternakan, Pertanian, dan Perkebunan

                                   Sektor pertanian memberikan kontribusi terhadap peningkatan emisi gas
                              rumah  kaca  melalui  sawah-sawah  yang  tergenang  yang  menghasilkan  gas

                              metana, penggunaan pupuk, pembakaran sisasisa pertanian (suwondo). Emisi
                              gas  rumah  kaca  industri  peternakan  meliputi  9%  karbondioksida,  37%  gas

                              metana  (efek  pemanasannya  72  kali  lebih  kuat  daripada  karbondioksida),

                              nitrogen  oksida  (efek  pemanasan  global  296  kali  lebih  kuat  daripada
                              karbondioksida), serta amonia penyebab hujan asam. Peternakan menempati

                              30% dari seluruh permukaan tanah kering di Bumi dan 33% dari area tanah
                              subur yang dijadikan ladang untuk menanam pakan ternak. Menurut laporan

                              yang  baru  saja  dirilis  World  Watch  Institute  menyatakan  bahwa  peternakan

                              bertanggungjawab terhadap sedikitnya 51% dari pemanasan global (Wahyuni
                              & Suranto, 2021).

                                   Secara garis besar, masalah pada sektor peternakan dan lingkungan dapat
                              dibagi  menjadi empat  yaitu  adanya  metana  sebagai  hasil  pencernaan  secara

                              biologis pada rumen ternak poligastrik, emisi gas karbondioksida pada proses
                              distribisi pakan dan komoditas hasil peternakan, deforestasi akibat pembukaan

                              lahan  untuk  ditanami  komoditas  bahan  baku  pakan  ternak,  dan  emisi  gas

                              rumah kaca oleh pabrik pupuk.















                           Gambar 31. Potret kegiatan peternakan dan pertanian yang menghasilkan emisi gas rumah kaca
                                          Sumber : wordpress.com/; dokumentasi pribadi


                                                     CONTOH KASUS : https://bit.ly/polusiudarasemakinparah


                          f)  Penumpukan sampah

                                   Limbah  organik  menghasilkan  gas  rumah  kaca  dalam  bentuk  metana

                              (CH 4).  Diperkirakan  1  ton  sampah  padat  menghasilkan  50  kg  gas  CH 4
                              (suwondo). Menurut Kementerian Lingkungan Hidup (2010), rata-rata orang
                              Indonesia  termasuk  Riau  menghasilkan  sampah  sebanyak  0,8  kg/hari,  dan


                                                                                                        58
   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68   69