Page 10 - TRANSFORMASI KOORDINAT
P. 10

maka  permasalahan  yang  kelihatannya  sederhana  tersebut

                    berubah  menjadi  relatif  rumit  dan  sebaliknya,  persoalan


                    tersebut akan menjadi jauh lebih sederhana jika kita bekerja


                    dengan  menggunakan  sistem  koordinat  kutub  atau  polar.


                    Namun ini berbeda jika kita meninjau kasus partikel yang


                    jatuh  bebas  dalam  bidang  dua  dimensi  misalnya.


                    Penggunaan  koordinat  polar  justru  akan  memperumit


                    masalah  dan  akan  jauh  lebih  mudah  jika  diselesaikan


                    dengan menggunakan sistem koordinat kartesis.



                           Di  lain  pihak,  untuk  memodelkan  suatu  persoalan


                    secara  umum,  misalnya  dengan  memformulasikan


                    persamaan  diferensial  yang  terkait,  kadang  kita  masih

                    memanfaatkan  sistem  koordinat  yang  lazim  digunakan,


                    seperti sistem koordinat kartesis. Sebagaimana dicontohkan


                    di  atas,  ketika  kita  dihadapkan  dengan  suatu  persoalan


                    dengan simetri tertentu maka kita dituntut untuk mengubah


                    sistem kartesis ke sistem lainnya. Operasi untuk mengubah


                    sistem koordinat tersebut dinamakan sebagai ”transformasi


                    koordinat”.










                                                                                                      3
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15