Page 10 - MODUL LINDA
P. 10
a. Ulasan Materi
Kedalaman laut juga akan dipengaruhi tekanan hidrostatis yang dirasakan berbeda-beda oleh setiap makhluk.
Tekanan hidrostatis akan meningkat seiring bertambahnya kedalaman yang diukur dari permukaan zat cair,
akibat adanya gaya gravitasi. Adapun 1 atm sama dengan berat atm bumi di permukaan laut atau sekitar 14,6
pon per inci persegi. Tekanan air hidrostastis akan meningkat sekitar 1 atm untuk setiap 10 meter kedalaman
air. Jika tekanan udara dari permukaan laut adalah 1 atm, maka tekanan di kedalaman 838 meter seperti yang
dilaporkan posisi KRI Nanggala-402 adalah 83,3 atm. Sementara, paru-paru tanpa alat bantu manusia hanya
mampu menahan tekanan hingga maksimal 3 - 4 atm atau kedalaman 30 - 40 meter.
Pada saat mulai masuk kedalaman 200 meter, semua cahaya mulai hilang dan suhu turun drastis. Pada
kondisi ini, laut benar-benar hitam. Cahaya mungkin hanya berasal dari bakteri dan hewan yang
menghasilkan cahaya. Memasuki kedalaman hingga 1000 meter, cahaya matahari sudah tidak dapat masuk,
yang ada hanyalah gelap sebagai tanda keadaan bawah laut benar-benar sangat dingin.
Hal itu juga yang menjadi salah satu alasan kenapa awak kapal selam KRI Nanggala-402 tidak dapat begitu
saja keluar dari kapal selam. Berenang di laut pada kedalaman 850 dinilai sebagai hal yang tidak mungkin
bagi manusia. Fenomena di atas merupakan salah satu kejadian yang berkaitan dengan materi Fluida Statis.
Apakah Itu Fluida
Statis?
1. Konsep Fluida dan Tekanan
Pada waktu di sekolah tingkat pertama, telah dikenalkan ada tiga jenis wujud zat, yaitu: zat
padat, zat cair dan gas. Fluida adalah zat yang dapat mengalir dan memberikan sedikit hambatan
terhadap perubahan bentuk ketika ditekan. fluida secara umum dibagi menjadi dua macam, yaitu
fluida tak bergerak (hidrostatis) dan Fluida bergerak (hidrodinamis). Pada modul ini kita akan
fokus pada pembahasan fluida yang tidak bergerak (hidrostatis) atau fluida statis.
Modul Fluida Statis Kelas XI SMA 6