Page 2 - KLIPING BELMAWA0303219 (SORE)
P. 2
Judul
Kembangkan Riset dan Pendidikan Tinggi, RI Gandeng Norwegia
Media
KR
Terbit
3 Maret 2019
Tone
Positif
Hal/link
https://krjogja.com/web/news/read/93050/Kembangkan_Riset_ dan_Pendidikan_Tinggi_RI_Gandeng_Noewegia
PR VALUE
Rp.15,000,000
Reporter
RIni
Kembangkan Riset dan Pendidikan Tinggi, RI Gandeng Norwegia
JAKARTA, KRJOGJA.com - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir berkunjung ke Oslo, Norwegia, Kamis (27/2), guna menjajaki peyiapan payung kerja sama riset dan pendidikan tinggi (dikti) dua negara. Nasir dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu, (2/3 2019) mengatakan pertemuan dengan Wakil Menteri Riset dan Pendidikan Tinggi Norwegia Rebekka Borsch menyepakati pelaksanaan pertemuan dalam bentuk dialog komprehensif atau joint working group antara para pengajar Norwegia dan Indonesia untuk membahas berbagai isu terkait kerja sama di bidang riset, teknologi dan pendidikan tinggi, sembari menjajaki kemungkinan penyelesaian payung kerja sama antara kedua negara di masa mendatang.
Payung kerja sama ini ia mengatakan nantinya diharapkan menjadi pedoman mekanisme dan instrumen pendanaan untuk melaksanakan implementasi kerja sama antara Indonesia dan Norwegia yang disepakati kemudian.
Saat ini, Pemerintah Norwegia masih menjalankan program Panorama Strategy hingga 2020, yakni program kerja sama dalam bidang riset dan dikti dengan sejumlah negara prioritas di antaranya Brasil, Rusia, India, China, Afrika Selatan, Amerika Serikat, Jepang, dan negara Nordik lainnya.
Hingga program tersebut berakhir, Pemerintah Norwegia tidak akan menandatangani perjanjian kerja sama pendidikan tinggi dan riset dengan negara lainnya di luar negara prioritas tersebut. Namun, Nasir mengatakan evaluasi akan mereka lakukan dan terdapat kemungkinan akan melebarkan jangkauan kerja sama dengan lebih banyak negara setelah program selesai.
Pemerintah Indonesia dan Norwegia memandang penting kerja sama dalam bidang pendidikan yang telah berjalan selama ini, antara lain kerja sama “U-to-U” yang dilakukan Universitas Gajah Mada (UGM) dan Universitas Agder yang telah berlangsung selama 25 tahun.
Di masa mendatang, Pemerintah Norwegia berharap lebih dari 50 persen mahasiswanya dapat melanjutkan pendidikan tinggi di luar negeri. Sehubungan dengan itu, Nasir mengatakan Pemerintah Norwegia mengharapkan data mengenai pendidikan tinggi Indonesia, termasuk informasi mengenai bantuan bagi mahasiswa asing. Informasi tersebut diharapkan dapat memperkaya buku putih yang sedang mereka susun, sebagai referensi bagi siswa Norwegia untuk memilih negara tujuan