Page 7 - KLIPINGBPPT26112019SORE
P. 7

Osi Arutanti meneliti alternatif fotokatalis yang terjangkau, bisa direalisasikan, dan efisien yang dapat diaktivasi dengan tenaga surya sebagai solusi permasalahan lingkungan.
Sedangkan Swasmi Purwajanti meneliti pemanfaatan lebih dari bittern (produk samping proses pembuatan garam) sebagai bahan baku pembuatan super nano adsorben multi fungsi berbasis magnesium oksida untuk mengatasi permasalahan penyediaan air bersih di Indonesia yang bebas kontaminan.
Widiastuti Karim meneliti fungsi biologi green fluorescent protein (GFP) pada karang untuk mengatasi pemutihan karang.
“Kita sekarang berada di peringkat terendah di negara G20 dan kita akan terus bersemangat. Berdasarkan American Psycological Assosiation, perempuan cenderung menghindari fokus ilmu sains, ini katanya,” tutur Arif “Kalau saya di sekolah, anak-anak perempuan nilai kimianya lebih baik dari pada laki-laki, matermatikanya hampir sama tapi kalau biologinya perempuan keren banget, lebih tinggi.”
Penilaian dilakukan oleh beberapa juri yang juga merupakan peneliti senior, yang diketuai oleh Endang Sukara, dengan anggota Herawati Sudoyo, Pratiwi Sudarmono, Indrawati Gandjar, Fenny M. Dwivany, Ariadne L. Juwono, Neni Sintawardani dan Agus Purwanto.
Pemenang masing-masing mendapatkan fellowship sebesar Rp 95 juta dari L’Oreal Indonesia untuk mewujudkan penelitiannya.
President Director L’Oreal Indonesia Umesh Phadke menjelaskan bahwa dirinya bangga atas rekam jejak yang dimiliki program L’Oreal-UNESCO Fellowship for Woman in Science memasuki tahun ke-16.
“Para fellows FWIS di tahun sebelumnya, telah memantapkan kontribusinya di dunia sains dengan berlaga di perhelatan sains kelas dunia,” kata Phadke. “Namun, kami bersemangat untuk mendukung empat peneliti 2019 ini, yang akan mengeksplorasi untuk mencapai pembangunan berkelanjutan untuk Indonesia dan dunia.”


































































































   3   4   5   6   7