Page 7 - KLIPINGBPPT6092019SORE
P. 7

yang terlibat dalam pembangunan pabrik baterai. Bahkan Luhut menolak anggapan yang menyebut proyek ini dikuasai Tionkok. Lantaran banyak perusahaan yang bakal ikut menggarap proyek baterai ini, dengan alasan butuh sumberdaya yang efisien.
"Kalau lithium baterai ini bisa kita selesaikan, kira-kira hampir Rp1 miliar dollar sudah ground braking, bukan omong-omong ini. Kemarin ground breaking dengan pak Airlangga di Morowali, itu bisa diikuti dengan pembangunan lithium baterai, itu Rp4 miliar dollar," jelas Luhut.
Katanya, untuk mewujudkan itu pemerintah akan melibatkan Panasonic, LG, Mercedes-Benz dan Volswagen (VW). "Karena semua mereka punya kepentingan di sini. Jadi bukan China-China lagi, karena tidak punya kepentingan dia, tapi semua yang memiliki kepentingan sama untuk mencari efisiensi masalah lingkungan, masalah pengurangan energi fosil. Hyundai sudah masuk. Terus dari Jepang sudah masuk. Kemudian dari sepeda motor sudah masuk. Silahkan saja, lokal kontennya nanti bertahap bertingkat. Kita mau lokal kontennya ini nanti mengimbangi."
Lebih lanjut Luhut mengungkapkan, bahwa impor Indonesia di energi hampir Rp300an triliun lebih. Itulah mengapa mobil listrik dianggap Luhut sangat penting.
"Jakarta 75 persen itu sekarang udara kita sudah tercemar. Nah itu 60 persen akibat kendaraan atau angkutan publik. Jadi jika dalam 3 tahun ke depan kita bisa gantikan katakanlah 50 persen atau 5 tahun ke depan bisa 60 persen, maka Jakarta akan lebih tenang dan kita punya energi impor akan turun sampai setengah sehingga Indonesia punya ketahanan energi lebih bagus. Ekspor kita sudah added value yang banyak. Yang saya senang lagi, BPPT ternyata kembangkan sekarang juga charging stationnya ini. Sudah komitmen dia. Nah sekarang saya akan komunikasikan untuk pakai produk dalam negeri. Kalaupun kurang, bisa lah dipoles-poles sedikit. Dari bawah lah, kita lakukan itu," pungkas Luhut.


































































































   5   6   7   8   9