Page 4 - KLIPING BELMAWA 20 APRIL SORE
P. 4
Fauzi dan timnya belajar banyak dari kompetisi robotik yang diikutinya di dalam negeri. Pada saat itu robot yang dipunyainya mempunyai dimensi besar sehingga sulit gerak dan timnya gagal menjadi juara pertama. Sejak itu, ia berusaha membuat robot sekecil mungkin.
Untuk merancang robot pemadam api tersebut, Fauzi, Ken dan Rohman harus meluangkan waktu selama empat bulan. Bulan pertama digunakan untuk merancang bentuk robot, dan mematangkan desain sebelum dieksekusi.
Kekurangan yang terdapat pada robot diperbaiki, ditambahkan sensor yang dibutuhkan dan tahap akhir masuk pada tahapan algoritma dan gerak robot. Ia dan timnya juga belajar banyak mengenai arti pentingnya kolaborasi.
"Yang paling susah itu di gas karena mencari valve untuk komponen robot dan yang kedua algoritmanya juga susah sekali, karena kita ikut kompetisi di dua kategori. Alhamdulillah kita berhasil meraih juara," jelas Fauzi.
Ketertarikan Fauzi dengan robot, bukanlah dari sejak lama. Ia baru menyukai robot sejak semester satu. Awalnya ia tertarik dengan mesin, namun karena biaya risetnya yang mahal ia terpaksa banting setir mendalami robot yang pada akhirnya mengantarkannya meraih sejumlah penghargaan nasional dan internasional.
Begitu Ken, satu-satunya perempuan dalam tim itu, yang mengaku sejak duduk di bangku SMK sudah menyenangi mekanika. Menurut Ken, ikut serta mengerjakan robot itu susah-susah gampang karena harus mencari kekurangan dari desain yang sudah ada lalu diperbaiki.
Sementara Rohman, mengatakaan kunci utama dalam pembuatan robot adalah hardware-nya. Ia, Ken dan Fauzi melakukan riset mengenai komponen apa yang dibutuhkan untuk menghasilkan robot yang memilki akurasi tinggi dalam memadamkan api.
"Jadi dalam kejuaraan itu, robot disuruh melakukan pemetaan di mana apinya berada. Acuan kita suhu ruangan, kalau suhunya berbeda berarti di situ ada api. Nah acuan api itu, sinar inframerah. Robot mencari api menggunakan sensor itu dan sensor yang mengarahkan robot ke titik itu," jelas Rohman.
Semua robot, baik kategori berkaki atau beroda memiliki misi memadamkan api dengan cepat di titik pada satu ruangan yang menyerupai rumah.
Pada tahun sebelumnya, 2018, mereka berhasil meraih juara satu kontes robot Indonesia kategori regional dan nasional. Pada 2017, mereka juga berhasil meraih juara dua kontes robot tingkat nasional.