Page 7 - KLIPINGBPPT16042019(pagi)
P. 7

berkurang. Kemudian, apakah cadangan air waduknya cukup untuk memenuhi kebutuhan selama musim kemarau yang diprediksi tahun akan lebih kering,” ujarnya.
Jika hasil perhitungan, ternyata diperkirakan tidak akan memenuhi kebutuhan selama musim kemarau, lanjut dia, maka bisa dilakukan penambahan curah hujan melalui teknologi modifikasi cuaca untuk mengisi waduk, untuk keperluan PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) maupun pertanian.
Menurut Seto, ada belasan waduk yang benar-benar harus dicek terutama waduk-waduk besar. Diantaranya waduk Jatiluhur di Jawa Barat, waduk Karangkates di wilayah Malang, Jawa Timur, waduk Sigura- gura di wilayah Sumatera Utara, waduk Batutegi di wilayah Lampung.
Waduk Gajah Mungkur di daerah Jawa Tengah, waduk Wonorejo di daerah Tulungagung, Jawa Timur. waduk Riam Kanan di Kalimantan Selatan dan lain sebagainya. TMC (Teknologi Modifikasi Cuaca), kata Seto, semestinya difungsikan untuk mengantisipasi musim kemarau.
“Sebagian masyarakat masih menilai , tidak perlu TMC karena masih hujan. Pas, terjadi kekeringan baru panik . Padahal, TMC juga tidak mungkin beroperasi maksimal di musim kemarau panjang karena tidak ada awan sama sekali sebagai bahan yang diolah,” tegasnya.
Kebijakan TMC, lanjut Seto, harus dipadukan dengan sistem manajemen air di tiap-tiap wilayah. “Manajemennya seperti apa prediksinya seperti apa sehingga pada saat yang tepat dilakukan TMC,” ujarya.
TMC, Kata Seto, pernah memiliki pengalaman terlibat langsung dalam upaya mendukung program ketahanan pangan nasional pada tahun 2007 dan 2012. Guna mendukung program peningkatan produksi beras nasional 2 juta ton pada 2007, TMC menjadi untuk menambah pasokan air irigasi pada beberapa waduk strategis di empat provinsi sentra produksi beras nasional, yaitu di Waduk Saguling, Cirata dan Jatiluhur (Jawa Barat). Waduk Gajah Mungkur dan
Kedungombo (Jawa Tengah), Waduk Sutami, Sengguruh dan Solorejo (Jawa Timur), serta Waduk Batutegi (Lampung).
Berdasarkan hasil perhitungan Tim Monitoring dan Evaluasi oleh forum Masyarakat Hidrologi Indonesia (MHI), kegiatan TMC pada 2007 telah menghasilkan penambahan total volume air di seluruh waduk pada keempat provinsi tersebut sebesar 703,5 juta m3 dan dengan asumsi kebutuhan air 9000 m3/ha serta produksi beras 4 ton/ha maka hasil TMC telah memberi sumbangan sebesar 25 persen dari rencana peningkatan


































































































   5   6   7   8   9