Page 14 - KLIPINGBPPT23092019SORE
P. 14
penanganan di wilayah Sumatra Selatan dan Jambi.
Penyemaian untuk proses hujan buatan akan menggunakan bahan kapur tohor (CaO) di pagi pagi untuk menipiskan asap dan kabut. Sehingga penyemaian garam (NaCl) bisa dilakukan pada siang hari.
Kapur tohor berfungsi untuk dapat mengurangi asap dan kabut. Sehinga memungkinkan untuk munculnya potensi awan.
"Pagi ini tim teknologi modifikasi cuaca sedang persiapan untuk semai awan menggunakan kapur tohor. Pesawat @_TNIAU akan terbang ke arah Jambi dan kab Indragiri Hulu & Indragiri Hilir & pesawat cassa akan cover area Pelalawan, Indragiri Hulu dan Indragiri Hilir (Semuanya wilayah Riau)," tulis BPPT dalam akun Twitter resminya, pagi ini pukul 8:48 WIB.
Lihat juga: Asap Karhutla Makin Pekat, Pemkot Jambi Liburkan PNS Hamil
Pagi ini tim tknologi modifikasi cuaca sedang persiapan untuk semai awan menggunakan kapur tohor. Pesawat @_TNIAU akan terbang ke arah Jambi dan kab Indragiri Hulu&Indragiri Hilir&pesawat cassa akan cover area Pelalawan, Indragiri Hulu dan Indragiri Hilir (Semuanya wilayah Riau)
Sebanyak 4.000 kg kapur tahor akan disemai menggunakan pesawat Hercules C 130. Pesawat akan berangkat dari Pekanbaru menuju Jambi. Sementara 800 kg kapur tahor akan dibawa pesawat cassa untuk penyemaian di wilayah Riau dan Jambi.
"Hercules C 130 prioritas, karena daya jangkau dan endurance (kekuatan) pesawat sehingga dapat menempuh waktu terbang cukup lama," ujar Koordinator Lapangan BBTMC-BPPT Posko TMC Pekanbaru Samba Wirahma.
pihak BPPT optimis hingga beberapa hari kedepan kondisi cuaca akan mendukung pelaksanaan operasi hujan buatan.
Kepala BBTMC-BPPT Tri Handoko Seto menjelaskan, dengan operasi TMC di 4 posko di Suamtera dan Kalimantan, maka pihaknya telah menargetkan dalam seminggu ke depan asap karhutla bisa reda.
Sebelumnya, beberapa waktu lalu media sosial diramaikan dengan beredarnya foto dan video yang menunjukkan langit di Jambi berubah menjadi kemerahan akibat banyaknya titik api.
SHARE