Page 19 - KLIPINGBELMAWA5102019PAGI
P. 19
Judul
Pembungkaman ala Forum Rektor dan Jokowi: Larang Mahasiswa Demo
Media
Tirto
Terbit
5 Oktober 2019
Tone
Negatif
Hal/link
https://tirto.id/pembungkaman-ala-forum-rektor-dan-jokowi-larang- mahasiswa-demo-ejeG
PR VALUE
Rp30,000,000
Jurnalis
Adi
Pembungkaman ala Forum Rektor dan Jokowi: Larang Mahasiswa Demo Ribuan mahasiswa memadati Jalan Gerbang Pemuda menuju depan Gedung DPR/MPR, Jakarta, Senin (30/9/2019). ANTARA FOTO/Reno Esnir/ama. Oleh: Adi Briantika - 5 Oktober 2019 Dibaca Normal 2 menit Demonstrasi merupakan hak setiap warga negara. Kok Forum Rektor Indonesia justru melarang mahasiswa demo? tirto.id - Forum Rektor Indonesia (FRI) sepakat meminta mahasiswa agar tidak melakukan demonstransi merespons sejumlah rancangan undang-undang (RUU) yang dinilai bermasalah. Hal ini mereka nyatakan usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis, 3 September 2019. Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir mengatakan demonstrasi memang merupakan hak individu.
Namun, kata Nasir, Forum Rektor sepakat mengajak mahasiswa kembali ke kampus untuk berdiskusi, bukan menyampaikan aspirasi melalui demo. Hal senada diungkapkan Ketua FRI Yos Johan Utama. Ia menilai perlunya penjelasan lebih detail mengenai sejumlah RUU, khususnya Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKHUP) agar mahasiswa paham isinya secara mendalam dan menyeluruh. “Karena banyak sekali kejadian kekurangpahaman atau informasi minim, dan ini sudah ditindaklanjuti oleh para rektor melakukan sosialisasi secara mandiri mengundang para perancang KUHP untuk memberikan penjelasan sehingga kami menempatkan mahasiswa itu setuju karena paham dan tidak setuju juga karena paham,” kata Yos usai bertemu Jokowi, seperti dikutip Antara, 3 September 2019. Yos bersama sejumlah rektor yang tergabung dalam FRI telah melakukan audiensi bersama Presiden Jokowi.
Hasilnya, mengajak seluruh pihak untuk menahan diri guna menciptakan suasana bangsa yang kondusif. Rektor Universitas Diponegoro Semarang itu juga mengusulkan dibukanya ruang dialog konstruktif. Yos juga mengimbau mahasiswa untuk melihat RUU secara keseluruhan, tidak