Page 5 - KLIPINGBPPT21062019PAGI
P. 5
didominasi oleh Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), diikuti oleh energi biomassa, panas bumi, dan biodiesel.
"Yang jelas energi terbarukan itu kebutuhan zaman. Kita harus siap-siap antisipasi dari sekarang karena suatu saat energi fosil kita akan habis. Sebelum habis negara-negara maju sudah menyiapkannya bahwa suatu saat mereka harus mampu menyiapkan energi untuk negara mereka sendiri," kata Mustafa.
Pasalnya, energi fosil yang selama ini digunakan, hanya bisa memenuhi kebutuhan domestik hingga tahun 2026, selanjutnya pasokan EBT dapat meneruskan hingga tahun 2031.
"Namun sejak tahun 2032 jumlah impor energi sudah lebih banyak daripada produk energi domestik, sehingga Indonesia akan menjadi net importir energi sejak tahun 2032," tuturnya.
Selain Balai Besar Teknologi Konversi Energi BPPT, ASG juga menghadirkan narasumber lain, yaitu Penasihat utama ASG untuk Asia Pasific, Ratih Hardjono, Climate Energy Manager WWF Indonesia, Indra Sari Wardhani, Juru Bicara Kesepuhan Ciptagelar, Yoyo Yogasmana, dan Wartawan Mongabay, Tommy Apriando.*