Page 40 - Microsoft Word - KLIPINGBPPT05032019(Pagi)
P. 40
biaya produksi listrik Rp12,5 miliar per tahun untuk operasional pabrik di Kampar. (ANTARA FOTO/FB Anggoro)
Kampar, Riau (ANTARA) - Pembangkit Listrik Tenaga Biogas hasil kerja sama antara PT Perkebunan Nusantara V dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi resmi beroperasi di Pabrik Kelapa Sawit Terantam PTPN V, Kecamatan Tapung Hulu, Kabupaten Kampar, Riau, Senin.
Direktur Utama PTPN V Jatmiko Krisna Santosa mengatakan penggunaan listrik dari gas metan limbah cair kelapa sawit bisa membuat BUMN perkebunan ini hemat sekitar Rp12,5 per tahun dari biaya bahan bakar.
"Efisiensi (bahan bakar) bisa Rp12,5 miliar. Bayangkan kalau seluruh 10 pabrik kelapa sawit kita pakai ini bisa mendapat efisiensi sekitar Rp125 miliar," kata Jatmiko.
Hadir dalam peresmian itu Kepala BPPT Hammam Riza dan Deputi Bidang TIEM BPPT Eniya Listiani Dewi, dan Direktur Operasional PTPN V Balaman Tarigan, serta jajaran manajemen PTPN V, dan BPPT.
“Setelah melalui banyak diskusi dan kajian, kami bersyukur pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) di PKS Terantam hasil kerjasama dengan BPPT dapat diselesaikan dan diresmikan bersama-sama,” ujar Jatmiko.
Baca juga: Produktivitas Sawit PTPN V capai 21,94 Ton, rekor tertinggi perusahaan
Menurutnya PTPN V patut bersyukur, sebab perusahaan yang senantiasa fokus menerapkan budidaya perkebunan yang "sustainable" itu, memperoleh berkah melalui kerjasama yang apik dengan BPPT.
"BPPT punya riset, kajian, SDM, teknologi, dan peralatannya, sedangkan kita memiliki potensi limbah sawit yang sangat besar, yang berasal dari hasil olah pabrik kelapa sawit berkapasitas 575 ton tandan buah sawit per jam," katanya.
Ia menyebutkan bahwa sinergi dengan BPPT dalam pembangunan pilot plan Biogas yang dimulai dengan penandatanganan MoU di tahun 2016, dilanjutkan dengan pembangunannya di tahun 2017.
"Apresiasi dan terimakasih kami kepada BPPT, dengan kerjasama yang baik, buah kesungguhan Perusahaan untuk menjadi Perusahaan Perkebunan Negara yang paling Fokus mengembangkan energi terbarukan berbahan dasar limbah sawit, senantiasa terjaga", tukasnya.
Baca juga: BPPT siapkan 17 ton garam untuk hujan buatan tanggulangi Karhutla Riau