Page 8 - KLIPING BELMAWA (10 SEPTEMBER 2019 - SORE)
P. 8
telah memberikan jaminan keamanan bagi mahasiswa dan pelajar asal Papua yang menempuh pendidikan di luar Papua. "Memang sudah ada imbauan dari kami, saya arahkan waktu itu, kalau di NKRI tidak aman, kami pulangkan. Tapi ini aman, kenapa pulang, untuk apa?" tutur Lukas di Jayapura, Senin (9/9/2019). Baca juga: 300 Mahasiswa Papua Pulang Kampung, Ini yang Akan Dilakukan Gubernur Lukas menyayangkan sikap para mahasiswa yang tidak berkoordinasi dengan pemerintah daerah yang mengirim mereka berkuliah. Terlebih, saat ini rekonsiliasi sedang dilakukan dan seluruh institusi terkait telah memberikan jaminan keamanan bagi seluruh mahasiswa asal Papua. Namun, Lukas memastikan pemerintah daerah akan bersedia memfasilitasi para mahasiswa tersebut bila mereka bersedia kembali berkuliah di tempat sebelumnya. "Jadi sekarang ini kami pusing mau taruh mereka (kampus mana). Kami akan panggil Gubernur, MRP dan DPR Papua Barat, Direktur Unima, Rektor Uncen, dan para bupati/wali kota untuk bicara kepulangan mahasiswa dalam jumlah besar tanpa pemberitahuan," ujar Lukas. Baca juga: Pesawat Hercules Siap Angkut Mahasiswa Papua dan Papua Barat yang Pulang Kampung Syarat teknis untuk pindah kuliah Rektor Universitas Cendrawasih (Uncen) Apolo Safanpo usai melakukan pertemuan dengan Kapolda Papua Irjen Rudolph A. Rodja, di Mapolda Papua, Kota Jayapura, Senin (9/09/2019) Rektor Universitas Cendrawasih (Uncen) Apolo Safanpo usai melakukan pertemuan dengan Kapolda Papua Irjen Rudolph A. Rodja, di Mapolda Papua, Kota Jayapura, Senin (9/09/2019)(KOMPAS.COM/DHIAS SUWANDI) Rektor Universitas Cendrawasih ( Uncen) Apolo Safanpo mengatakan para mahasiswa yang sudah kembali di Papua dipastikan telah meninggalkan proses pendidikan secara periodik. Ia mengingatkan, tidak mudah memindahkan ratusan mahasiswa ke kampus-kampus yang ada di Papua karena ada beberapa hal yang harus dipenuhi. "Di sini belum tentu juga mereka bisa diterima. Pertama karena daya tampung perguruan tinggi baik negeri maupun swasta yang ada di Tanah Papua itu sangat terbatas. Hal ini bisa dibuktikan di Uncen pada 2019 ada 12.800 calon mahasiswa yang melamar dan mengikuti tes dan seleksi, yang bisa kita tampung itu hanya 6.000 saja, walau daya tampung kami hanya 4.000," tuturnya. Baca juga: 300 Mahasiswa Papua Pulang Kampung, Ini Komentar Rektor Uncen Alasan lain, terang Apolo, jurusan atau program studi dari kampus asal mereka di luar Papua belum tentua sama atau tersedia di kampus-kampus yang ada di Papua. Walaupun ada program studi yang sama, tapi untuk pindah antar-universitas, harus memenuhi beberapa persyaratan teknis terkait akreditasi. Selain itu tahun angkatannya harus sesuai agar bisa mendapat izin akses dari Pusdapim Kemenristekdikti untuk bisa mengambil data mereka ke dalam data Uncen. "Yang terakhir, anak-anak kita yang berkuliah di perguruan tinggi swasta di luar Papua, itu sesuai dengan aturan perundang-undangan, tidak bisa masuk di perguruan tinggi negeri," kata Apolo. Baca juga: [POPULER NUSANTARA] 200 Mahasiswa asal Papua Pulang Kampung | Santri Tewas Saat Menunggu Ibunya Siapkan pesawat Herkules Menko Polhukam Wiranto memberikan keterangan pers terkait kondisi terkini Papua di Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (2/9/2019). Menko Polhukam Wiranto menyatakan aktivitas di Papua dan Papua Barat sudah mulai berangsur normal kembali, tapi akses internet masih tetap dibatasi oleh pemerintah dan akan segera dibuka kembali saat kondisi sudah kondusif. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww. Menko Polhukam Wiranto memberikan keterangan pers terkait kondisi terkini Papua di Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (2/9/2019). Menko Polhukam Wiranto menyatakan aktivitas di Papua dan Papua Barat sudah mulai berangsur normal kembali, tapi akses internet masih tetap dibatasi oleh pemerintah dan akan segera dibuka kembali saat kondisi sudah kondusif. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww.(Hafidz Mubarak A) Menteri Koordinasi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menyebutkan bahwa Panglima TNI Hadi Tjahjanto akan mengirim pesawat Hercules untuk mengangkut mahasiswa Papua dan Papua Barat, yang pulang kampung ke daerah mereka dari sejumlah daerah lain di Indonesia. "Atas prakarasa Panglima TNI, disiapkan angkutan Hercules untuk bisa mengangkut mereka kembali ke tempat belajar," ujar Wiranto sebelum