Page 11 - KLIPINGBPPT10092019SORE
P. 11
karena bisa lebih murah," ujar Luhur di kantornya, Jakarta, Senin (9/9).
Lihat juga: Bank Dunia Beberkan 33 Perusahaan China Ogah Investasi di RI Nantinya, pembangunan ini juga bekerja sama dengan PT Lembaga Elektronika Nasional (LEN) Industri (persero).
Selain itu, Luhut menyatakan nanti tarif yang akan dikenakan untuk kendaraan listrik sekitar Rp 2.600/kwh. Namun, tarif tersebut masih didiskusikan dan kemungkinan tarif tersebut bisa dipotong.
"Tiga hari mereka kerja nanti BPPT, LEN, ESDM. Kerja sama liat bisnis modelnya. Hari Jumat mereka laporan ke saya. Nanti ke tahapan menteri," jelasnya.
Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini memang tengah berupaya membangun industri kendaraan listrik di dalam negeri untuk mengatasi ketergantungan Indonesia pada energi fosil.
Lihat juga: Luhut Soal Ibu Kota Baru: Tak Mau Pro Kontra ke Surga Saja
Untuk mendukung pengembangan tersebut Jokowi beberapa waktu lalu menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai.
"Kita sudah mulai membuka ruang pengembangan mobil listrik tapi kita ingin lebih dari itu, kita ingin membangun industri mobil listrik sendiri," katanya.
Menurut Luhut, Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan kendaraan listrik. Pasalnya, saat ini sekitar 70 persen - 80 persen komponen pembentuk baterai lithium yang merupakan bagian penting dari mobil listrik berada di Indonesia.