Page 3 - KLIPINGBPPT19032019 (pagi)
P. 3
]’;
Judul
Riset Tak Wajib Melayani Kepentingan Industri dan Dunia Usaha
Media
Tirto
Terbit
19 Maret 2019
Tone
Netral
Hal/link
https://tirto.id/riset-tak-wajib-melayani-kepentingan- industri-dan-dunia-usaha-djL3
PR VALUE
Rp.30,000,000
Jurnalis
Ahmad
tirto.id - Dunia riset menjadi topik yang banyak diperbincangkan oleh dua calon wakil presiden, Ma’ruf Amin dan Sandiaga Salahuddin Uno, dalam Debat Cawapres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/3/2019). Di luar visi-misi, keduanya menyatakan pentingnya riset untuk menunjang dunia usaha dan industri.
“Kita harus fokus mengkonsolidasikan agar dunia usaha, (dunia) akademik, dan pemerintah. Banyak hasil riset yang ternyata tidak bersambung dengan yang dibutuhkan dunia usaha,” kata pasangan calon presiden Prabowo Subianto tersebut.
Ma’ruf mula-mula mengemukakan gagasan agar lembaga-lembaga yang menangani riset disatukan, dan ide-ide lain. Jelang akhir sesi debat, wakil calon presiden Joko Widodo itu baru mengatakan penanganan riset juga perlu menggandeng pihak-pihak yang berurusan dengan dunia usaha dan industri.
“Kita juga merencanakan untuk mengikutsertakan semua pihak, tidak hanya pemerintah dan akademisi, tapi juga dudi: dunia usaha dan industri.”
Problem riset di Indonesia sesungguhnya lebih kompleks dibanding soal kontribusinya terhadap sektor usaha dan industri. Kedua cawapres juga hanya menjawab pertanyaan dari panelis tentang kebutuhan riset Indonesia pada 2045 ketika PDB Indonesia menempati peringkat 5 besar dunia.
Bersiap Hadapi (Potensi) Bencana
Meski demikian, hakikat riset itu sendiri sesungguhnya tidak terbatas pada tugas mengembangkan sektor industri atau usaha. Dalam sejumlah kasus, riset ilmiah bahkan harus siap berada di sisi yang berseberangan alias dituduh tidak pro-industri.
Permisalannya bisa mengacu pada kontroversi pemaparan perekayasa Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Widjo Kongko di seminar BMKG, April 2018.
Widjo memprediksi potensi tsunami setinggi 57,1 meter menerjang Pandeglang, Banten. Pendapat tersebut berpijak pada riset berbasis pemodelan. Sayangnya,