Page 7 - KLIPINGBPPT27022019PAGI
P. 7

Judul
BPPT Klaim Modifikasi Cuaca Tekan Kebakaran Hutan
Media
Kompas.com
Terbit
29 September 2019
Tone
Positif
Hal/link
https://nasional.kompas.com/read/2019/09/26/20240081/bppt-klaim- modifikasi-cuaca-tekan-kebakaran- hutan?utm_source=dlvr.it&utm_medium=twitter
PR VALUE
Rp 60.000.000
Jurnalis
Dylan
BPPT Klaim Modifikasi Cuaca Tekan Kebakaran Hutan Kompas.com - 26/09/2019, 20:24 WIB BAGIKAN: Komentar (1) Personel TNI berupaya memadamkan Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di kawasan Guntung Damar, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Rabu (25/9/2019). Petugas gabungan terus berupaya memadamkan kebakaran hutan dan lahan di kawasan dekat dengan Bandara dan rumah penduduk sementara Polda Kalsel telah menetapkan 20 tersangka pembakar lahan, dua diantaranya dari korporasi. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/foc.(ANTARA FOTO/BAYU PRATAMA S) Penulis Dylan Aprialdo Rachman | Editor Krisiandi JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Bidang Teknologi Pengembangan Sumber Daya Alam (SDA) pada Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi ( BPPT) Yudi Anantasena mengungkap, ada sejumlah keberhasilan teknologi modifikasi cuaca (TMC) dalam menekan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Menurut Yudi, tim TMC BPPT melakukan modifikasi cuaca melalui penyemaian awan (cloud seeding) di sejumlah daerah rawan karhutla pada 17-25 September 2019. "Saya ingin melaporkan apa yang sudah kita lakukan khususnya sepekan terakhir ini. Untuk posko di Riau, yang meliputi Jambi, terhitung ada 20 kali penerbangan. Air (hujan) yang dihasilkan hampir 260 juta meter kubik," kata Yudi dalam diskusi bertajuk Antisipasi Karhutla Belanjut di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (25/9/2019). Baca juga: Per Selasa, 14 Perusahaan Jadi Tersangka Kebakaran Hutan dan Lahan "Kita menghitung air ini adalah curah hujan dikali luasan yang terdampak oleh hujan tersebut," sambung Yudi. Di wilayah Sumatera Selatan, kata Yudi, modifikasi cuaca berlangsung pada tanggal 23-25 September 2019. Air hujan yang diperoleh sekitar 30 juta meter kubik. "Kita melakukan di tanggal 23 sampai 25 karena kita melihat potensinya memang di tanggal itu, dan tanggal 24 kita dapat laporan di Palembang ada hujan cukup deras. Air yang diperoleh sekitar 30 juta meter kubik," katanya. Di wilayah Kalimantan Tengah, perolehan air hujan cenderung lebih sedikit.


































































































   5   6   7   8   9