Page 7 - KLIPINGBPPT0682019PAGI
P. 7

Kemenko Maritim meninjau ladang garam berteknologi prisma, yaitu teknologi yang tidak terpengaruh oleh cuaca dan bisa panen setiap tahun, di wilayah Bungko Lor, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Senin (5/8).
Turut hadir dalam peninjauan itu Deputi Bidang Teknologi Informasi Energi dan Material Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT) Eniya Listiani yang menjelaskan bahwa menerapkan teknologi prisma yang membutuhkan lahan seluas 400 hektare itu sudah diterapkan di negara- negara lain semisal di Australia.
“Kenapa kita butuh 400 hektare? karena kita membutuhkan 90 persen untuk proses evaporasi, dan 10 persen lahan kristalisasi. Dengan jalan seperti itu semisal petambak berkumpul dan membentuk suatu koperasi, dan BUMD yang mengelolanya, akhirnya para petani garam akan bisa mendapatkan seperti plasma sawit. Jadi ada skalanya, ada skala 40 ton dan 60 ton misalnya. Jadi ini yang harus dibuat, bila sudah terintegrasi, kita tinggal membuat pabriknya dan hasilnya nanti 97 persen sudah pasti di tangan,” ujarnya.


































































































   5   6   7   8   9