Page 7 - KLIPINGBELMAWA06052019(SORE)
P. 7

Pada kesempatan itu, Nasir turut mengungkapkan hasil penelitian Program for International Student Assessment (PISA) 2015. Yang mana, peringkat Indonesia masih sangat tinggi. Mulai dari bidang-bidang Science yang ada di peringkat 62 dari 70 negara, Math di peringkat 64 dari 70 negara, dan Reading di peringkat 63 dari 70 negara. Sedangkan, Singapura saja ada di peringkat 1.
"Indonesia tingkat pendidikannya baru 11,9 persen, yang mana tingkat rata-rata saja sudah 36 persen lebih," ujar Nasir. Untuk itu, ia merasa, salah satu kunci mengejer ketertinggalan itu tidak lain melalui pengembangan vokasi. Bahkan, rencananya memisahkan vokasi dari akademik.
Nasir turut mengusulkan komite, senat dan dosen-dosen pendidikan vokasi terpisah dari akademik dan tidak sekadar transit. Sehingga, bisa menjawab tantangan dunia industri masa depan.
"Vokasi harus mempersiapkan tenaga kerja profesional," kata Nasir.
Meski begitu, penting diperhatikan bagaimana pengembangan vokasi ini tidak menggerus hubungan sosial. Apalagi, pengembangannya memang terus mengandalkan teknologi.
Salah satu mahasiswa pascasarjana Universitas Sebelas Maret, Wahyu, turut mengingatkan sisi lain dari kemajuan teknologi. Sebab, 4.0 turut menghilangkan begitu banyak lapangan pekerjaan.
"Sedangkan, kita kuliah S1 saja empat tahun, belum lagi S2, S3," ujar Wahyu.


































































































   5   6   7   8   9