Page 9 - KLIPINGBELMAWA06052019(SORE)
P. 9
psikolog yang bisa buka praktik sendiri. “Belajar psikologi itu menarik, bisa tahu banyak hal tentang kejiwaan. Ilmu yang masih jarang dipahami orang Indonesia,” katanya. Namun, ia gagal masuk lewat jalur SNMPTN, sementara keuangan orangtuanya tak mampu menyangga dia ikut jalur SIMAK UI. Atas saran ayah dan ibunya, Ibrahim akhirnya berganti cita-cita, pindah jurusan ke Ilmu Komputer. Kini, sambil bekerja, ia kuliah di perguruan tinggi swasta di Bandung. “Alasan utamanya biaya. Orangtua saya terang-terangan bilang enggak sanggup kalau harus nunggu saya tamat ambil spesialis untuk jadi psikolog klinis,” Ibrahim berkata sambil tertawa. Alasan lain, orangtuanya masih ragu bahwa pekerjaan psikolog bakal cepat menyejahterakan anaknya.
Sebagaimana pandangan banyak orang, mereka ragu banyak orang butuh psikolog. Menurut orangtuanya, pekerjaan di teknologi informasi banyak dicari, thus peluang kerjanya lebih terbuka. Biaya kuliah yang mahal, sementara keuangan orangtua yang terbatas, membuat tak semua anak di Indonesia bisa mewujudkan impian bisa kuliah di jurusan favorit. Di kampus negeri seperti UI atau Universitas Gadjah Mada, biaya kuliah psikologi untuk kelompok Uang Kuliah Tunggal (UKT) 1 alias terendah bisa Rp500 ribu per semester. Artinya, tak semuanya bisa menampung anak dari keluarga pas-pasan sehingga perlu seleksi. Sementara biaya UKT 9 alias tertinggi mencapai Rp12,5 juta per semester untuk tahun ajaran 2019/2020, sehingga hanya anak-anak dari kelas lapisan menengah-kaya yang bisa mendapatkan bangku kuliah. Di swasta, harganya bisa lebih mahal. Biaya kuliah psikologi satu semester di Universitas Atma Jaya Jakarta bisa Rp39 juta, dengan pembayaran awal Rp59,94 juta. Demi bisa mewujudkan impian seorang anak tahun ajaran 2019/2020 sebagai sarjana psikologi, orangtuanya harus menganggarkan sekitar Rp195,23 juta. Baca juga: Efek Kemacetan bagi Tubuh dan Mentalmu 'Seperti dokter spesialis' Apakah jurusan ini sepi peminat? Jawabannya tidak.
Dari data PPDIKTI pada pelaporan tahun ajaran 2018/2019, saat ini ada 83.230 mahasiswa psikologi yang terdaftar aktif di 240 perguruan tinggi di Indonesia. Tapi, bisa saja cuma diisi dari golongan kelas mampu. “(Biaya kuliah) fakultas dan prodi (program studi) psikologi di Jabodetabek kira-kira Rp14-25 juta per semester,” kata Ade Iva Murty, Dekan Fakultas Psikologi Universitas Pancasila. “More or less di sekitar itulah." Ade Iva adalah sekretaris Asosiasi Penyelenggara Pendidikan Tinggi Psikologi Indonesia, yang dari namanya perhimpunan ini berwenang mengesahkan fakultas atau prodi psikologi untuk masuk asosiasi tersebut. Menurut Iva, biaya kuliah mahal itu terkait fasilitas yang harus dilengkapi kampus demi akreditasi dari Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti).
Belum lagi, untuk bisa jadi psikolog klinis, seorang sarjana psikologi harus melanjutkan konsentrasi di Psikologi Klinis, tentu saja memakan waktu dan biaya. “Kurang lebih kayak dokter yang ambil spesialis,” tambah Iva. Jalannya juga berbelit. Mereka harus diverifikasi oleh Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Indonesia agar mendapatkan Surat Izin Praktek Psikolog Klinis. Aturan ini relatif baru karena profesi