Page 4 - KLIPINGBPPT26032019 (sore)
P. 4

Judul
Enggan Pakai Sianida untuk Gantikan Merkuri, Ini Pilihan Petambang Rakyat
Media
Bisnis.com
Terbit
27 Maret 2019
Tone
Netral
Hal/link
https://ekonomi.bisnis.com/read/20190327/44/904804/enggan-pakai- sianida-untuk-gantikan-merkuri-ini-pilihan-petambang-rakyat
PR VALUE
Rp.30,00,000
Jurnalis
Nur Faizah
Enggan Pakai Sianida untuk Gantikan Merkuri, Ini Pilihan Petambang Rakyat
Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Petambang Rakyat Indonesia (APRI) menilai bahwa penggunaan sianida sebagai pengganti merkuri kurang relevan. Gatot Sugiharto, Ketua Umum APRI menyampaikan pihaknya sangat mendukung jika penggunaan merkuri untuk kegiatan penambang emas dikurangi atau dihilangkan. Akan tetapi, penggunaan sianida sebagai penggantinya dinilai Gatot juga berbahaya.
“Sebenarnya [penggunaan] sianida [untuk menggantikan merkuri] kami tidak setuju, itu sudah ketinggalan zaman, karena sianida itu sangat beracun, masih ingat kasus kopi sianida kan? Kami ada alternatif penggunaan bahan lain, kami beri nama WS212 atau Wiro Sableng,” ujarnya kepada Bisnis. WS212 merupakan reagan pengganti sianida yang sudah food grade. Gatot mengatakan dengan menggunakan WS212 masa ekstraksi emas yang dibutuhkan adalah 2,5 hari dan menghasilkan emas mencapai 98%.
Selain itu, harga pasaran WS212 juga dirasa jauh lebih murah dibandingkan harga pasaran sianida di kalangan petambang. “Harga pasaran sianida di [kalangan] penambang itu harganya sekitar Rp80.000 - Rp100.000 per kilogram, merkuri sekitar Rp1 juta - Rp1,5 juta per kilogram, kalau WS212 itu sekitar Rp60.000 - Rp80.000 per kilogram,” lanjutnya.
Oleh karena itu, pihaknya juga akan menyarankan kepada pemerintah untuk membandingkan efektivitas penggunaan bahan kimia baik dari segi produktivitas maupun pengolahan limbahnya dari aktivitas penambangan emas dengan menggunakan merkuri, sianida dan WS212. “Nanti dihitung berapa biaya dan limbahnya seperti apa,” tandasnya. Adapun, sebagai upaya untuk mengurangi penggunaan merkuri pada Pertambangan Emas Skala Kecil (PESK) atau Artisanal and


































































































   2   3   4   5   6