Page 18 - KLIPINGBELMAWA07072019PAGI
P. 18

Judul
Tepis Temuan SETARA Institute, LDK Tegaskan Memiliki Corak Kegiatan Inklusif
Media
Tribun
Terbit
7 Juli 2019
Tone
Negatif
Hal/link
https://jambi.tribunnews.com/2019/07/06/tepis-temuan-setara- institute-ldk-tegaskan-memiliki-corak-kegiatan-inklusif
PR VALUE
Rp.30,000,000
Jurnalis
Andika
Tepis Temuan SETARA Institute, LDK Tegaskan Memiliki Corak Kegiatan Inklusif
Sabtu, 6 Juli 2019 14:41
TRIBUNJAMBI.COM- Lembaga Dakwah Kampus (LDK) akhirnya bersuara menanggapi temuan SETARA Institute tentang “Wacana dan Gerakan Keagamaan di Kalangan Mahasiswa: Memetakan Ancaman atas Negara Pancasila di PTN” yang telah dirilis pada 31 Mei 2019 yang lalu. Dalam keterangan dokumen sikap dan klarifikasi yang telah dirilis pada Kamis ((5/7/2019), LDK melalui yang menghimpun dan mengkoordinasikan LDK di hampir seluruh kampus di Indonesia memberikan klarifikasi sekaligus menegaskan sikap mereka terhadap ancaman radikalisme.
Dalam keterangannya, LDK menyatakan bahwa temuan SETARA Institute yang mereka klarifikasi adalah temuan kunci kedua yang ada pada Dokumen Eksekutif hasil penelitian SETARA Institute, dimana terdapat temuan yang menyinggung bahwa Lembaga Dakwah Kampus memiliki kegiatan keislaman yang hanya mengakomodasi kelompok tertentu saja.
Menepis temuan tersebut, Fahrudin Alwi sebagai Ketua Pusat Komunikasi Nasional (Puskomnas) memberikan penjelasan bahwa Lembaga Dakwah Kampus(LDK) sebenarnya merupakan organisasi kemahasiswaan yang telah menunjukkan corak kegiatan keislaman yang terbuka dan mengakomodasi kebutuhan berbagai kalangan.
“LDK sebenarnya telah berusaha terbuka dan mengakomodasi kebutuhan berbagai kalangan. Keterbukaan tersebut ditunjukkan dengan adanya mekanisme rekrutmen pengurus yang terbuka bagi semua mahasiswa. Kemudian, corak keterbukaan untuk bersedia bekerjasama dengan elemen lain dan mengundang pembicara dari berbagai kalangan pun telah ditunjukkan, di antaranya melalui program Sekolah Kebangsaan yang dilaunching oleh Salam UI, kami pernah bekerjasama dengan BNPT, Kemenristekdikti, dan kepolisian, serta mengundang tokoh dari Nahdlatul Ulama, Muhamadiyah, Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk mengokohkan peran kebangsaan mahasiswa,” jelas Alwi dalam rilis yang diterima, Jumat


































































































   15   16   17   18   19