Page 19 - KLIPINGBELMAWA07072019PAGI
P. 19
(5/7/2019).
Lebih lanjut, Alwi mengatakan bahw LDK juga terbuka untuk bekerjasama dengan elemen lain dalam program kebaikan, tak terkecuali dengan nonmuslim dalam kegiatan kebangsaan dan kemanusiaan.
“ LDK Jamaah Shalahuddin (JS) UGM pernah mengundang tokoh nonmuslim seperti Prof. Dr. Franz Magnis Suseno, SJ saat acara Ramadhan di Kampus 2019 membahas tema kebangsaan. LDK Salam UI melalui program UI Peduli di momen Sumpah Pemuda 2018 kolaborasi dengan UKM kerohanian agama lain di UI dalam agenda sosial,” jelas Alwi lebih lanjut.
Selanjutnya, melalui klarifikasi ini juga, LDK menegaskan sikap bahwa mereka ada di pihak yang menentang segala macam bentuk radikalisme. Paham radikalisme dimaksud adalah pemahaman radikalisme sebagaimana yang sudah didefinisikan oleh BNPT, juga dipakai sebagai kerangka konsep dalam penelitian SETARA Institue, yaitu paham radikalisme yang menggunakan kekerasan atas nama agama (violent extremism) untuk melakukan perubahan atas tatanan yang ada, anti demokrasi, NKRI dan Pancasila, serta berpaham takfiri (mengkafirkan orang lain).
LDK berharap rilis ini dapat memberikan pandangan yang lebih utuh, tepat dan komprehensif tentang Lembaga Dakwah Kampus (LDK) bagi SETARA Institutedan masyarakat luas lainnya. Sehingga kedepan, baik SETARA Institute, ataupun lembaga/kelompok lainnya di Indonesia tidak memiliki persepsi yang keliru dan kontraproduktif terhadap keberadaan LDK di Indonesia. LDK juga telah memberikan surat kunjungan kepada SETARA untuk untuk berdialog lebih lanjut mengenai hal ini, serta saling berbagi dan memperkuat pemahaman seputar wawasan kebangsaan. Terakhir, FSLDK Indonesia mengajak semua elemen bangsa untuk mengokohkan peran untuk mencegah radikalisme, melalui serangkaian agenda kebangsaan yang bisa melibatkan banyak pihak seperti BNPT, MUI, Kepolisian dan lainnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjambi.com dengan judul Tepis Temuan SETARA Institute, LDK Tegaskan Memiliki Corak Kegiatan Inklusif, https://jambi.tribunnews.com/2019/07/06/tepis-temuan-setara- institute-ldk-tegaskan-memiliki-corak-kegiatan-inklusif. Editor: andika arnoldy