Page 8 - KLIPING BELMAWA05042019(SORE)
P. 8

“Kegiatan membaca senyap ini membuat saya menjadi lebih fokus dalam membaca. Saya sudah merasakan dampaknya sehingga kalau saya menjadi guru, saya akan menerapkan membaca senyap ini untuk siswa-siswa saya,” kata Putri Bekti WR, mahasiswa PGSD UNJA.
Membaca minimal 5 Buku
Untuk membiasakan mahasiswa calon guru senang membaca, Arsinah Sadar M.Si, dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) IAIN Samarinda, Kalimantan Timur, menargetkan mahasiswa minimal membaca 5 buku pada mata kuliahnya di satu semester. Dia berusaha mengintegrasikan mata kuliahnya dengan literasi.
“Jadi setiap mata kuliah, saya berusaha integrasikan dengan budaya baca. Saya juga telah kenalkan pada mereka membaca senyap yang telah dikenalkan oleh Tanoto Foundation waktu pelatihan,” ujarnya. Tidak hanya membaca, para mahasiswa juga diminta berbagi isi buku yang dibaca di depan teman-temannya. Hal ini untuk menguatkan pemahaman mahasiswa terhadap isi buku yang mereka baca.
Buat Selasar Baca di Ruang Tunggu Kampus
Membuat mahasiswa mau membaca maka buku perlu didekatkan dengan mahasiswa. Ide tersebut yang membuat Dr. Sukma Erni, Dosen Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau, membuat selasar baca di ruang tunggu LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) UIN Suska Riau.
Untuk merealisasikannya, Sukma membuat pertemuan kecil antara beberapa teman dosen di LPPM dan mahasiswa. Ide dari pertemuan tersebut adalah membuat leaflet digital untuk sedekah buku bacaan. Program selasar buku ini perlu dukungan buku-buku bacaan yang menarik. Leaflet tersebut disebar melalui media sosial WhatsApp group kampus.
Ternyata banyak dosen dan mahasiswa yang mendukung. Terbukti dengan lebih dari 100 buku yang terkumpul. “Kami langsung merealisasikan selasar baca di ruang tunggu LPPM,” katanya. Setelah dibuka, respons mahasiswa sangat antusias. Sambil menunggu di ruang tunggu LPPM, mereka bisa membaca buku-buku yang menarik. Novel menjadi buku favorit yang dibaca mahasiswa.
“Dengan adanya selasar baca ini, saya berharap mahasiswa menjadi semakin tertarik dengan buku-buku bacaan yang variatif sehingga waktu senggang dimanfaatkan untuk membaca,” katanya lagi.
Perkuliahan di Perpustakaan
Di UIN Sumatera Utara, Dr. Tien Rafidad dosen FITK, juga mengajak mahasiswanya rutin mengunjungi perpustakaan fakultas. Menurutnya, para mahasiswa calon guru masih jarang mengunjungi perpustakaan.
Untuk itu dalam perkuliahan bagi mahasiswaPendidikanProfesi Guru (PPG), dia mengajak para calon guru tersebut untuk belajar dan menumbuhkan budaya baca di perpustakaan.


































































































   6   7   8   9   10