Page 53 - KLIPINGBELMAWA11062019PAGI
P. 53
perguruan tinggi mengikuti program ini.
KKN tematik kewirausahaan itu merupakan kerjasama dengan USAID. Lembaga donor dari Amerika Serikat tersebut memberikan dana hibah USD 15 juta atau sekitar Rp 213 miliar untuk program KKN tematik itu. Director Office of Human Capacity and Partnership USAID Thomas P. Crehan mengatakan, kerjasama ini berjalan hingga 2021 nanti.
Dia menuturkan kali ini memang sengaja dipilih tema kewirausahaan. Sebab mereka ingin membantu Indonesia untuk menuju kemandiriannya. “Modul kewirausahaan sudah kami siapkan,” katanya di kantor Kemenristekdikti Senin (10/6). Nantinya modul tersebut bakal dibawa mahasiswa saat terjun ke masyarakat.
Menurutnya program pendanaan serupa juga sudah dilakukan USAID di negara lain. Namun program untuk Indonesia ini disesuaikan dengan kondisi masyarakat. Dia berharap kerjasama ini berjalan dengan baik dan membawa manfaat bagi masyarakat dan mahasiswa.
Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kemenristekdikti Ismunandar menuturkan, sejatinya program KKN itu bukan suatu kewajiban. “Tapi KKN ini adalah program yang baik,” katanya. Kampus memiliki otonomi untuk menetapkan program KKN itu kewajiban atau tidak.
Guru besar ITB itu menjelaskan bahwa KKN sudah menjadi trade mark pendidikan tinggi di Indonesia. Dia berharap dengan ikut KKN, mahasiswa bisa merasakan langsung persoalan nyata yang dihadapi masyarakat.
Kemudian pada mahasiswa bisa berdiskusi untuk menyelesaikan persoalan tersebut dengan masyarakat. Khusus untuk bidang kewirausahaan itu, Ismunandar mengatakan bisa berupa produk yang sudah ada di masyarakat. Diharapkan dengan pembekalan kewirausahaan, masyarakat setempat bisa meningkatkan kegiatan ekonominya.
Diantara kampus yang tergabung adalah Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Universitas Jember (UNEJ), dan Universitas Muhammadiyah Malang. Kemudian Universitas Veteran Jawa Timur dan Universitas Padjadjaran Bandung.