Page 6 - KLIPINGBPPT05072019SORE
P. 6

Judul
Anies: Rencana Hujan Buatan untuk Atasi Polusi Udara Belum Matang
Media
Liputan6
Terbit
5 Juli 2019
Tone
Negatif
Hal/link
https://www.liputan6.com/news/read/4005504/anies-rencana-hujan- buatan-untuk-atasi-polusi-udara-belum- matang?related=dable&utm_expid=.9Z4i5ypGQeGiS7w9arwTvQ.1&ut m_referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com%2F
PR VALUE
Rp.60,000,000
Jurnalis
Faizal
Anies: Rencana Hujan Buatan untuk Atasi Polusi Udara Belum Matang
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberi keterangan terkait pengambilalihan pengelolaan air, Gedung Balai Kota Jakarta, Senin (11/2). Pemprov DKI akan mengambil alih pengelolaan air dari PT Aetra Air Jakarta dan PT PALYJA. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) akan membuat hujan buatan untuk mengatasi polusi udara di Jakarta. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menilai rencana BPPT itu belum matang.
"Soal hujan (buatan), nanti sesudah matang baru diumumkan. Menurut saya BPPT offside tuh, jadi sebelum matang, sebelum semuanya siap, baru kita (rencanakan)," ujar Anies di Balai Kota Jakarta, Jumat (5/7/2019).
Menurut Anies pernyataan rencana hujan buatan oleh BPPT belum seharusnya diungkap ke publik. Sebab, kata Anies, rencana hujan buatan itu masih perlu dikaji dan dibicarakan. "Saya mendengar BPPT sudah menyampaikan keluar (publik). Perlu saya sampaikan, bahwa itu tidak seharusnya dibicarakan dulu sebelum matang, memang mau dilakukan dulu, apa tidak," katanya.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberi sambutan saat meresmikan groundbreaking Revitalisasi TIM di Jakarta, Rabu (3/7/2019). Pemprov DKI Jakarta akan revitaliasi TIM dalam rangka mendukung program Pemerintah. (Liputan6.com/Johan Tallo)
Sebelumnya, BPPT mengeluarkan keterangan pers terkait rencana penerapan hujan buatan untuk mengatasi polusi udara di Jakarta. Rencananya hujan buatan itu, menurut BPPT sudah disetujui oleh Anies selaku Gubernur DKI.
"TMC (Teknologi Modifikasi Cuaca) untuk mengatasi pencemaran udara yang disebabkan kegiatan perekonomian baru pertama kali dilaksanakan. Gubernur DKI Jakarta sudah beri


































































































   4   5   6   7   8