Page 3 - KLIPINGBPPT3112019pagi
P. 3
Judul
Dengan Baruna Jaya I, BPPT Mulai Pemetaan Kabel Bawah Laut CBT
Media
Tempo.co - online
Terbit
3 November 2019
Tone
Netral
Hal/link
https://tekno.tempo.co/read/1267587/dengan-baruna-jaya-ibppt- mulai-pemetaan-kabel-bawah-laut-cbt/full&view=ok
Jurnalis
Tempo.co
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mulai melakukan survei kelautan dalam upaya pemetaan Cable Base Tsunameter (CBT) menggunakan Kapal Riset (KR) Baruna Jaya I untuk koridor Lampung Barat, tepatnya di Krui, dan Selatan Jawa, tepatnya di Pelabuhan Ratu.
"KR Baruna Jaya I BPPT akan melakukan survei kelautan guna melakukan pemetaan CBT koridor Lampung Barat dan Selatan Jawa pada 1-5 November 2019," ujar Kepala BPPT Hammam Riza akhir pekan ini.
Hammam pun menyatakan kesiapan BPPT dalam melakukan survei untuk Ina Tsunami Early Warning System (TEWS). “Menggunakan KR Baruna Jaya I, tim akan memulai pemetaan jalur kabel bawah laut untuk CBT," jelas Hammam.
Lebih lanjut Hammam menegaskan bahwa sebagai lembaga kaji-terap teknologi, BPPT siap menerapkan teknologi untuk meminimalisir risiko bencana, agar ke depannya Indonesia bisa menjelma menjadi negara yang tangguh dalam menghadapi bencana.
"BPPT siap melaksanakan kaji-terap teknologi pengurangan risiko bencana. BPPT menguasai dan mendayagunakan teknologi kebencanaan sesuai dengan Prioritas Riset Nasional (PRN) untuk membangun Indonesia tangguh bencana," kata Hammam.
Sementara Kepala Balai Teknologi Survei Kelautan BPPT M. Ilyas menyampaikan bahwa jarak untuk pemasangan kabel pada jalur CBT di koridor Lampung Barat dan Selatan Jawa itu sejauh 631 kilometer.
Ilyas menjelaskan, BPPT nantinya tidak hanya akan menentukan jalur CBT saja, namun juga jenis kabel yang hendak digunakan untuk dua koridor tersebut. “Dari pemetaan ini, akan diketahui jenis kabel yang akan digunakan. Apakah jenis kabel double armor atau kabel single armor, karena daerah karang akan beda dengan daerah yang pasir," jelas Ilyas.
Sementara itu, dalam memutakhirkan teknologi yang diterapkan untuk mendeteksi bencana tsunami maupun observasi interaksi laut atmosfir di perairan Indonesia, BPPT juga telah menjalin kerja sama dengan Jamstec Jepang melalui Balai Teknologi Survei Kelautan BPPT.