Page 12 - KLIPINGBPPT05032019 (SORE)
P. 12

Judul
Kebakaran Hutan dan Lahan Masih Berpotensi Terjadi di Indonesia MELA
Media
Kompas
Terbit
5 Maret 2019
Tone
Netral
Hal/link
https://nasional.kompas.com/read/2019/03/05/15371961/kebakara n-hutan-dan-lahan-masih-berpotensi-terjadi-di-indonesia
Jurnali s
Mela
PR Value
Rp.60,000,000
Kebakaran Hutan dan Lahan Masih Berpotensi Terjadi di Indonesia MELA ARNANI Kompas.com - 05/03/2019, 15:37 WIB Sejumlah personel pemadam kebakaran dari PT Sumatera Riang Lestari melakukan proses pemadaman kebakaran hutan yang berbatasan dengan konsesi perusahaan di Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis, Riau, Rabu (27/2/2019). Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Pulau Rupat sudah berlangsung sebulan sejak mulai membara pada 28 Januari 2019, dan tim pemadam gabungan dari Satgas Darurat Karhutla Riau dibantu perusahaan kini mulai bisa mengendalikan kebakaran di daerah tersebut. ANTARA FOTO/FB Anggoro/ama.(ANTARA FOTO/FB Anggoro) KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melakukan pemantauan musim kemarau di beberapa daerah di Indonesia. Hal ini dilakukan sebagai upaya mengurangi potensi peningkatan kebakaran hutan dan lahan ( karhutla). Hasil pemantauan menunjukkan periode kemarau pertama akan dialami pesisir Sumatera bagian tengah dan Kalimantan bagian barat. Selain itu, potensi karhutla meningkat di wilayah Riau. Berdasarkan peta analisis hari tanpa hujan, wilayah Sumatera terindikasi mengalami hari kering berurutan kategori pendek dan menengah, dengan rentang waktu 6-20 hari di daerah pesisir timur Aceh, Sumatra Utara, dan Riau. Sementara, di beberapa wilayah Riau telah terjadi hari tanpa hujan kategori panjang, dengan rentang waktu 21- 30 hari di daerah Rangsang, Rangsang Pesisir, dan Tebing Tinggi. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan, terdapat peningkatan titik panas di Indonesia dalam sepuluh hari terakhir. "Berdasarkan citra satelit, terpantau hotspot per provinsi 10 hari terakhir terdapat peningkatan titik panas di wilayah Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Tengah. Sementara untuk wilayah Riau, Sumatera Utara, dan Gorontalo, jumlah titik panas tergolong stabil," kata Dwikorita kepada Kompas.com, Selasa (5/3/2019). Dwikorita mengungkapkan, potensi tersebut memicu terjadinya karhutla di wilayah Sumatera dan Kalimantan Timur. Menurut dia, langkah kesiapsiagaan telah dilakukan dengan berkoordinasi ke UPT


































































































   10   11   12   13   14