Page 13 - KLIPINGBPPT05032019 (SORE)
P. 13
BMKG wilayah Riau untuk meningkatkan mitigasi dampak risiko karhutla. Terlebih, kantor Stasiun Meteorologi SSK II Pekanbaru masuk dalam tim respons cepat sebagai koordinator analisis data. BMKG Pekanbaru, lanjut Dwikorita, diharapkan dapat lebih rutin menginformasikan kondisi cuaca dan titik-titik hotspot melalui WAG PUSKODALOPS dan 17 WAG lainnya. “Perlu digencarkan penyebaran informasi melalui kanal media baik media massa khususnya elektronik maupun media sosial”, ujar dia. “Kita harus meningkatkan kualitas baik dalam penyampaian informasi, serta sebagai pelaku penggerak agar Tim Respon Cepat (TRC) dapat melakukan tindakan sedini mungkin guna meminimalkan korban dan dampak resiko karhutla”, kata Dwikorita. Memperkuat Mitigasi Koordinasi untuk memperkuat mitigasi dalam penanggulangan potensi karhutla di Provinsi Riau telah dilakukan oleh Kepala BMKG, Kepala BNPB, Kepala BPPT, Gubernur Riau, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Bupati Bengkalis, Badan Restorasi Gambut, Dandim, Kapolres, Kalaksa, dan BBBD. Dalam kegiatan tersebut, dilakukan peluncuran teknologi modifikasi cuaca, rapat koordinasi kesiapsiagaan menghadapi ancaman karhutla, serta melakukan peninjauan posko siaga bencana karhutla di Kabupaten Bengkalis. Geohotspot 4.0 menggunakan satelit Himawari dilengkapi satelit Tera Aqua yang mendukung informasi hotspot juga telah dilaunching pada Agustus 2018 lalu. "Dengan geohotspot, data penyajian informasi hotspot yang sebelumnya hanya bisa di-update setiap 6 jam dan baru bisa disampaikan setelah 24 jam, saat ini bisa di-update menjadi setiap 10 menit sehingga informasi terkait hotspot dapat disampaikan secara real time," ujar Dwikorita.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kebakaran Hutan dan Lahan Masih Berpotensi Terjadi di Indonesia", https://nasional.kompas.com/read/2019/03/05/15371961/kebakar an-hutan-dan-lahan-masih-berpotensi-terjadi-di-indonesia.
Penulis : Mela Arnani Editor : Bayu Galih