Page 5 - KLIPING BELMAWA28032019(PAGI)
P. 5
Oleh karena itu, Nasir mengusulkan kepada presiden agar ada program yang bisa menyentuh calon mahasiswa yang secara ekonomi tidak mampu hingga 20 persen. Hal itu sesuai dengan Undang-undang nomor 12 tahun2012 tentang Pendidikan.
"Tetapi kemampuan negara sekarang baru ini. Oleh karena itu presiden meluncurkan program melalui program pencalonan sebagai presiden. Saya usulkan namanya KIP Kuliah," bebernya.
Nasir menjelaskan program KIP Kuliah ini bertujuan agar anak-anak Indonesia yang secara ekonomi tidak beruntung bisa menjangkau pendidikan lebih luas dari sebelumnya. Hanya saja skema program tersebut saat ini masih akan dibicarakan terlebih dahulu dengan Kementerian Keuangan.
"Apakah nanti bantuannya hanya SPP saja, kalau SPP sama dengan PPA. Kalau SPP dengan biaya hidup itu seperti Bidikmisi. Atau hanya SPP plus biaya buku. Nah ini ada tiga skema yang kami ajukan," jelasnya.
Baca:Sekolah Berharap PIP Sentuh Lebih Banyak Siswa Miskin
Sementara itu, untuk mahasiswa yang didanai ke luar negeri tidak berlaku untuk program Sarjana (S1). Namun pemerintah hanya membiayai dana mahasiswa yang mengambil program Master (S2) dan Doktor (S3) di luar negeri.
"Kalau S1, di dalam negeri dulu dong. Kita punya perguruan tinggi, kalau kita kirim ke luar negeri nanti pembiayaan kita terlalu berat. Nah khusus S2 dan S3 ada yang kami challenge ke luar negeri. Kami siapkan sekarang," pungkasnya.