Page 8 - KLIPING BELMAWA 9 APRIL SORE.docx
P. 8

Judul
Ijazah Dokter Ditahan, SPP Jalan Terus hingga di-"Drop Out" pasca Yudisium
Media
Jurnas
Terbit
9 April 2019
Tone
Negatif
Hal/link
http://www.jurnas.com/artikel/50872/Ijazah-Dokter-Ditahan-SPP-Jalan- Terus-hingga-di-Drop-Out-pasca-Yudisium/
PR VALUE
Rp. 15,000,000
Jurnalis
Alim
Ijazah Dokter Ditahan, SPP Jalan Terus hingga di-"Drop Out" pasca Yudisium Mutiul Alim | Selasa, 09/04/2019 11:20 WIB
Jakarta, Jurnas.com – Pergerakan Dokter Muda Indonesia (PDMI) tak habis pikir dengan Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Permenristekdikti) Nomor 11 Tahun 2016.
Akibat terbitnya regulasi tersebut, setidaknya lebih dari 2.000 lulusan dokter menganggur karena ijazahnya ditahan oleh pihak kampus, dengan alasan harus menjalani uji kompetensi terlebih dahulu.
Padahal, berdasarkan UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), UU Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, dan UU Nomor 20 Tahun 2013 tentang Pendidikan Kedokteran, ijazah seharusnya sudah bisa diperoleh setelah yudisium.
Hanya jika lulusan ingin melanjutkan praktik sebagai dokter, maka terlebih dahulu harus mengikuti uji kompetensi untuk mendapatkan sertifikat kompetensi sebagai syarat sumpah dokter.
“Ijazah yang dalam putusan MK 10/PUU-XV/2017 merupakan syarat untuk mengikuti uji kompetensi, dibalik menjadi uji kompetensi sebagai syarat mendapatkan ijazah,” kata Ketua PDMI Tengku A. Syahputra pada Selasa (9/4) kepada Jurnas.com.
Tak hanya menganggur karena tidak memiliki ijazah, mahasiswa lulusan kedokteran juga tetap diwajibkan membayar SPP oleh pihak kampus. Jumlahnya pun tak sedikit, antara Rp5-6 juta per semester.
“Harus terus membayar uang pendaftaran SPP tapi tidak melakukan kegiatan perkuliahan. Sudah tidak ada beban kuliah yang kami tunggak,” imbuh dia.
Anehnya lagi, lanjut Tengku, mahasiswa lulusan kedokteran juga terancam di-"drop


































































































   6   7   8   9   10