Page 16 - KLIPINGBELMAWA26032019(sore)
P. 16

"Kalau kau rindu baca itu bisa. Tapi jika diumumkan ke publik bertentangan dengan hak cipta apalagi dengan sekarang ini ada Undang-undang Pornografi,” tegas Runtung.
Masih kata Runtung, karena pengurus tidak mengakui karya itu adalah sebuah kesalahan sehingga dibubarkan. Runtung khawatir perbuatan itu bisa terulang kembali dan merusak nama baik kampus.
“Bagi saya tidak mungkin saya pertahankan mereka menjadi pengelola Suara USU," tuturnya.
Lebih lanjut, Runtung juga sudah memerintahkan jajarannya untuk merekrut kepengurusan yang baru. Pengurus dipilih dari mahasiswa yang sudah mengikuti pelatihan jurnalistik. Nantinya ada 36 nama yang dipilih. Lalu Runtung sendiri yang akan memilih 18 di antaranya sebagai pengurus Suara USUyang baru. Sekretariat Suara USU juga akan direnovasi.
“SK pemberhentian mereka akan saya tandatangani hari ini,” ujar Runtung. Menurut Runtung, Suara USU harus tetap eksis. Karena Selama ini, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang telah berdiri sejak Juli 1995 silam, banyak melahirkan jurnalis yang andal berkiprah di media nasional.
“Kabar Suara USU dibubarkan itu tidak benar. Kepengurusannya saja yang dibubarkan,” terang Runtung.
Untuk diketahui, laman suarausu.co sempat disuspensi oleh penyedia server yang merupakan alumni dari Suara USU sendiri. Pengurus Suara USU terpaksa menarik seluruh kontrak dan berpindah ke hosting lain. Kini suarausu.co sudah kembali aktif. Dalam perjalanannya, Pers Mahasiswa Suara USU dulunya terbit dalam produk cetak Tabloid Suara USU. Tabloid terakhir kali terbit dengan edisi ke 109.
Sedangkan majalah sampai edisi ke 7 di 2016 lalu. Sejak 2017 suara USU sepenuhnya berbentuk daring. Bahkan Suara USU yang dikenal kritis, pernah dibreidel di era reformasi.


































































































   14   15   16   17   18