Page 136 - KLIPINGBPPTIEMS2019
P. 136

dikomersialisasikan oleh pihak industri. Pemerintah akan menjembatani kepentingan antara peneliti dan pengusaha.
“Tidak ada artinya inovasi apabila tidak dihilirisasikan pada industri. Mudah-mudahan inovasi yang dilakukan oleh ITS akan bisa memiliki nilai manfaat yang tinggi untuk dihilirisasikan. Dan dapat memacu inovasi di perguruan tinggi lain," katanya.
Ia mengatakan, untuk mengembangkan kendaraan listrik di Indonesia perlu diciptakan ekosistem yang mendukung. Selain unsur perekayasa dan peneliti, sinergitas antarkementerian dan lembaga serta dunia industri sangat penting bagi kemajuan pengembangan kendaraan listrik di Indonesia.
Tanpa adanya ekosistem yang baik, maka pengembangan mobil listrik di Indonesia akan sangat terhambat. Pasalnya, untuk mengembangkan mobil listrik, diperlukan integritas yang sangat masif dari kementerian/lembaga negara ataupun BUMN terkait. Seperti untuk tempat pengisian baterai di mana saja dan kapan saja dengan cepat, PLN harus berpartisipasi. “Lalu terkait bea masuk spare part dan lain-lain, Kemenkeu harus masuk. Semua K/L harus bersinergi," ucapnya.
Tiga benefit
Ia menambahkan dengan terbitnya Peraturan Presiden nomor 55 tahun 2019 tentang percepatan kendaraan listrik berbasis baterai dan Undang-undang nomor 11 tahun 2019 tentang Sinas IPTEK, peneliti dan perekayasa Indonesia didorong harus invensi teknologi khususnya di bidang kendaraan listrik.
Rektor ITS Mochamad Ashari mengatakan, komponen-komponen hasil riset ITS akan diuji dengan kondisi lingkungan yang sebenarnya. Menurut dia, pemerintah juga telah menyiapkan infrastruktur untuk menunjang teknologi kendaraan listrik.
"Ada tiga benefit mobil listrik apabila dikembangkan di Indonesia, pertama adalah kebutuhan energi kita masih impor sekitar 60.000 barel per harinya, cukup besar kan anggaran negara untuk membeli itu. Kedua kita harus memikirkan generasi selanjutnya agar lebih sehat. Ketiga membangun kapasitas nasional untuk membuat kendaraan secara mandiri khususnya kendaraan listrik," ujarnya. ***


































































































   134   135   136   137   138