Page 3 - KLIPING BELMAWA (12 JULI 2019 - PAGI)
P. 3
Caranya, limbah kulit dan biji salak yang telah didapat, dipilah, dibedakan mjadi berkualitas baik dan kurang baik. Yang baik dipakai untuk bahan utama pembuatan badan sepatu.
Sedangkan, kualitas yang kurang baik hanya digunakan untuk hiasan. Biji salak berkualitas baik dilakukan perendaman dengan menggunakan alkohol selama 20 menit, ditiriskan dan dikeringkan.
Pengeringan menggunakan oven dengan suhu 50 derajat celcius selama dua hari. Dilanjutkan dengan proses pengecatan dengan pernis agar biji salak yang diperoleh lebih mengkilap.
Jenis yang digunakan bisa salak pondoh ataupun salak gading. Kulit yang dipilih layu karena kulit salak yang basah menghasilkan kulit getas, mudah pecah dan sulit menempel karena banyak kandungan air.
Kulit salak dicuci menggunakan air bersih dan direndam menggunakan formalin 0,3 persen selama satu hari. Kulit salak lalu ditiriskan dan dikeringman di oven dengan suhu 50 derajat selama 30 menit.
Lalu, dipress tanpa pemanas dan mesin ini hanya berfungsi meratakan kulit salak agar mudah dibentuk. Lapisi kulit salak memakai cat karet secara berulang kali agar hasilnya kuat.
Kulit dibentuk sesuai motif yang dikehendaki, dilekatkan ke benda yang akan dibuat dengan terlebih dulu diberi lem. Agar kuat, lem diber ke benda yang dibuat dan dalam bagian kulit salaknya.
Nurul menuturkan, limbah salak yang terdiri dari kulit salak dan biji salak dapat diproduksi menjadi sepatu akupuntur yang bernilai jual. Bahkan, sepatu dapat didesain penuh gaya untuk remaja.