Page 5 - KLIPING BELMAWA14032019 (Pagi)
P. 5

2. Perubahan konten kurikulum Ainun menambahkan, menghadapi tantangan Revolusi Industri 4.0 Kemenristekdikti juga melakukan perubahan konten kurikulum. Prinsipnya, semua prodi harus menguasai dasar yang berkaitan dengan teknologi, data, dan ‘humanity’. Dengan demikian lulusan perguruan tinggi akan siap menghadapi tantangan dunia kerja di era Revolusi Industri 4.0.
3. Sertifikasi kompetensi Kompetensi dan kreativitas lulusan juga menjadi fokus pengembangan SDM di perguruan tinggi. Lulusan perguruan tinggi terutama politeknik dan pendidikan vokasi tidak hanya dibekali ijazah, namun sertifikat kompetensi. “Sertifikat kompetensi itu diakui bukan hanya oleh kampusnya tapi juga industri. Sertifikat itu juga diakui asosiasi industri nasional dan internasional,” ucapnya.
4. Kolaborasi industri Untuk meningkatkan relevansi kurikulum politeknik dan pendidikan vokasi dengan dunia industri, melalui program Revitalisasi Pendidikan Vokasi Kemenristekdikti juga mewajibkan politeknik dan pendidikan vokasi memiliki partner industri. Kerja sama yang erat antara politeknik dan dunia industri diharapkan mampu mengisi ruang perbedaan antara teori dan praktek yang di ajarkan di kampus dengan kebutuhan kompetensi sebenarnya di dunia industri. “Revitalisasi politeknik mentransformasi politeknik sehingga relevan dengan industri dan lulusan juga bisa langsung kerja,” tutur Ainun.
5. Semangat kewirausahaan Kemenristekdikti juga memiliki berbagai program untuk meningkatkan kreativitas dan jiwa kewirausahaan mahasiswa sejak di bangku kuliah. Perguruan tinggi tidak hanya dituntut untuk menghasilkan mahasiswa yang siap kerja, namun juga melahirkan mahasiswa yang mampu membuka lapangan kerja. Kreativitas, jiwa kewirausahaan, dan inovasi merupakan hal penting dalam menciptakan industri kreatif di era digital. “ Pengembangan enterpreunership dan inovasi sangat penting di perguruan tinggi,” pungkas Ainun. Pada kesempatan yang sama, Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara mengatakan akan bekerja sama dengan Kemenristekdikti membuka program pendidikan tanpa gelar "Digital Talent Scholarship" atau beasiswa pelatihan intensif. Program ini bertujuan menyiapkan SDM dalam mendukung transformasi digital di Indonesia menuju industri 4.0 serta peningkatan ekonomi digital. Anggaran dibutuhkan membangun Digital Talent Scholarship ini diperkirakan sekitar 140 miliar rupiah.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Program Ini Membangun SDM Unggul Indonesia di Era Industri 4.0", https://edukasi.kompas.com/read/2019/03/13/19300891/5-program-ini- membangun-sdm-unggul-indonesia-di-era-industri-40.
Penulis : Yohanes Enggar Harususilo Editor : Yohanes Enggar Harususilo


































































































   3   4   5   6   7