Page 3 - KLIPINGBPPT30022019PAGI
P. 3
Judul
Usai Turun Hujan di Wilayah Karhutla, Kualitas Udara Mulai Membaik
Media
Kompas.com
Terbit
30 September 2019
Tone
Positif
Hal/link
https://sains.kompas.com/read/2019/09/29/190600423/usai-turun-hujan- di-wilayah-karhutla-kualitas-udara-mulai-membaik
Jurnalis
Sri
Usai Turun Hujan di Wilayah Karhutla, Kualitas Udara Mulai Membaik Kompas.com - 29/09/2019, 19:06 WIB BAGIKAN: Komentar (2) Dirjen Penegakan Hukum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Rasio Ridho Sani mengungkapkan, terhitung sejak 2015, pemerintah menggugat perdata 17 perusahaan terkait karhutla dan sembilan di antaranya sudah inkracht atau berkekuatan hukum tetap. Nilai gugatan dan ganti rugi mencapai Rp3,9 triliun. Namun, hingga kini, pemerintah baru menerima Rp79 miliar dari kompensasi yang harus dibayarkan perusahaan akibat karhutla di lahan mereka. (Anton Raharjo/Anadolu Agency via Getty Images) Penulis Sri Anindiati Nursastri | Editor Sri Anindiati Nursastri KOMPAS.com – Hujan dengan intensitas ringan hingga lebat di wilayah terdampak kebakaran hutan dan lahan ( karhutla) cukup membantu menurunkan jumlah titik panas dan konsentrasi debu polutan. Data dari Bidang Klimatologi BMKG menyebutkan bahwa Jambi dan Riau sudah mendapatkan 1-5 hari hujan. Sementara Kalimantan Barat dan Tengah baru turun hujan dalam beberapa hari terakhir. Kemarin, Sabtu (28/9/2019), Stasiun BMKG Jambi mencatat curah hujan 11 mm/hari. Sedangkan di Stasiun Juwata, Kalimantan, hujan tercatat 19 mm/hari. Di Jawa, beberapa wilayah yang selama ini dilanda kekeringan juga sudah merasakan hujan seperti di Semarang dan daerah selatan Jawa Barat. Meskipun belum secara iklim dikatakan memasuki awal musim hujan. Baca juga: Peneliti LIPI: Karhutla di Sumatera dan Kalimantan Buatan Manusia Hujan diakibatkan oleh faktor alam dan buatan. Faktor alam karena bertambahnya suplai massa uap air dan kelembapan udara menuju masa transisi musim. Faktor buatan karena kegiatan penyemaian awan, atau istilah teknisnya modifikasi cuaca hujan buatan. Dalam hal kegiatan hujan buatan tersebut, BMKG menyediakan data dan informasi kondisi cuaca yang digunakan sebagai dasar dan syarat penyemaian awan dengan inti